“Awalnya yang saya kira biasa saja, tetapi setelah digali oleh BPBD saya sebagai keluarga merasa terharu melihat jasad keluarga terutama kakek saya (utuh dan wangi),” ujarnya.
Pihak ahli waris menyampaikan sangat berterima kasih kepada pemerintah yang sudah merelokasi makam yang kondisi lahannya sudah memprihatinkan, khawatir ketika hujan, tebingan terus digerus oleh air.
“Atas nama keluarga, saya ucapkan banyak terima kasih, dengan relokasi makam tersebut, dan pihak keluarga akhirnya tidak susah payah, dan sekali lagi saya ucapkan terima kasih banyak,” ucap dia.
Sekedar diketahui, tebing Tembok Penahan Tanah (TPT) di area pemakaman ini mengalami longsor, pada 19 Februari 2024 lalu. Dalam kejadian itu, dua orang pekerja proyek ini dikabarkan meninggal dunia. (*)