Bogor24update – Percepatan penanganan stunting dan pencegahan stunting terus digencarkan di Kota Bogor. Kali ini melalui gerakan sosial IPB peduli Stunting dalam program Go-Roasting (Gotong royong atasi stunting Kota Bogor).
Program kolaborasi IPB University bersama Pemkot Bogor dan Agrianita IPB ini diluncurkan di wilayah Kecamatan Bogor Barat.
Kecamatan Bogor Barat menjadi wilayah pertama diterapkan program Go-Roasting yang merupakan upaya pentahelix untuk penanganan stunting dan pencegahan stunting di lima kelurahan.
Program Go-Roasting itu juga akan berlanjut ke tingkat kota dengan diharapkan juga bisa diterapkan di tingkat nasional.
Dekan Fakultas ekologi Manusia, Sofyan Sjaf mengatakan, stunting dalam keilmuan masuk dalam ketahanan keluarga yang sudah dibedah, dianalisis melalui riset, baik penanganannya maupun pencegahannya.
“Riset dan analisis merupakan fungsi pendidikannya melalui penelitian sudah dilaksanakan IPB dan hari ini adalah fungsi pengabdian,” kata Sofyan di Aula Masjid Al-Iman, Kelurahan Sindangbarang, Jumat, 26 Mei 2023.
“Jadi ini merupakan tri dharma perguruan tinggi bersama pengabdian yang kemudian didorong agar bersama masyarakat kita mengantisipasi persoalan stunting. Mudah-mudahan program ini juga bisa terus berlanjut hingga Go Nasional,” lanjutnya.
Sofyan juga berharap persoalan stunting bisa turun signifikan dan tidak terjadi kasus baru melalui penanganan dan pendekatan yang dilakukan secara sains.
Ketua Departemen IKK IPB University yang juga Koordinator IPB Peduli Stunting, Tin Herawati mengatakan, Go-Roasting ini meliputi kegiatan refreshing bagi para kader, edukasi keluarga, pemberian makanan tambahan, dan dapur peduli keluarga.
Refreshing bagi para kader ini, dijelaskan Tin, kegiatan untuk meningkatkan keterampilan para kader dan bunda peduli stunting tingkat kelurahan dalam mengukur tinggi dan berat badan balita agar lebih akurat dan tervalidasi.
Untuk edukasi keluarga dilakukan mengingat sebagian 70 persen ibu dengan kondisi anak stunting ada di lingkaran kurangnya pengetahuan yang belum memadai dalam mengasuh anak.
“Makanya kita memberikan pembekalan atau edukasi,” imbuh Tin.
Ia lanjut menjelaskan, untuk pemberian makanan tambahan, Pemkot Bogor melalui berbagai gerakan baik dalam program Pemkot Penting Lur, yakni gerakan ASN peduli stunting dengan berbagi satu setengah kilogram telur ataupun makanan tambahan dari Dinas Kesehatan dan Dalduk KB dan dinas lainnya.
Sedangkan untuk dapur peduli keluarga itu nantinya para kader akan mendapatkan pelatihan atau edukasi untuk mengolah makanan yang nantinya akan dibagikan kepada anak stunting dan berisiko stunting.
Sementara itu, Ketua Percepatan Penanganan Stunting Kota Bogor yang juga Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim mengatakan, bahwa Pemkot Bogor selama ini terus berjuang dalam upaya menurunkan stunting dan mencegah adanya kasus baru.
Program yang baru-baru ini digulirkan ASN Peduli Stunting dengan berbagi satu setengah kilogram telur untuk mengintervensi 1.000 anak selama enam bulan.
“Alhamdulillah ASN Kota Bogor adalah kelompok pertama yang secara langsung menyumbang untuk penanganan stunting. Jadi mau Go Roasting atau Penting Lur dan program lainnya tinggal dikolaborasikan. Semua sudah ada datanya by name by address,” katanya.
Dengan kolaborasi dan sinergi ini, sambungnya, pekerjaan rumah dalam percepatan penanganan stunting dan pencegahan stunting di Kota Bogor bisa diselesaikan bersama.
“Saya berterimakasih sekali dan apresiasi kepada seluruh pihak dari IPB, akademisi, dunia usaha yang sudah turut serta mendukung ikut aktif dalam penanganan stunting di Kota Bogor,” katanya.
Kegiatan yang didukung oleh dunia usaha dari PT Indofood, Nestle, Unilever termasuk Perumda Tirta Pakuan ini dilakukan penyerahan bantuan septic tank untuk wilayah Bogor Barat dan Bogor Selatan oleh Biofal senilai Rp28 juta dan bantuan dari CV Nutrima untuk penanganan stunting sebesar Rp38 juta.