Bogor24Update – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor menggandeng 224 praktisi hewan untuk mengantisipasi penyakit mulut dan kaki (PMK) pada hewan kurban jelang Idul Adha.
“Pemkab Bogor melalui Diskanak Kabupaten Bogor berkolaborasi dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) bersama penyuluh peternakan, dokter hewan, mahasiswa/i IPB yang totalnya 224 orang,” ujar Bupati Bogor Rudy Susmanto kepada wartawan, Selasa, 27 Mei 2025.
Rudy menjelaskan, ratusan praktisi tersebut juga akan bekerja hingga proses penyembelihan hewan kurban.
“Tujuannya untuk mengecek hewan kurban di beberapa titik lokasi yang ada di Kabupaten Bogor, termasuk nanti pada saat penyembelihan hewan kurbannya. Jadi, penyembelihannya harus sesuai dengan ketentuan syariat Islam,” jelasnya.
Rudy menyebut bahwa kolaborasi itu dilakukan mengingat hewan-hewan kurban seperti sapi, kambing yang masuk ke Kabupaten Bogor itu banyak dari daerah lain.
“Hewan dari Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, Nusa Tenggara yang dibawa ke Kabupaten Bogor (dikhawatirkan) membawa penyakit-penyakit. Sehingga, kita bisa mengantisipasi lebih awal terkait sebaran penyakit seperti mulut dan kuku,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Kabupaten Bogor, Nurhayati mengatakan bahwa 224 praktisi itu gabungan pihaknya bersama para penyuluh dan juga dokter hewan.
“Petugas keamanan hewan kurban di tahun 2025 ini terdiri dari 224 orang. Dari Diskanak ada 78 orang, Penyuluh Peternakan Swadaya (PPS) 28 orang, mahasiswa Sekolah Kedokteran Hewan Biomedis (SKHB) 100 orang, Kementerian Pertanian 5 orang, dan Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Provinsi Jawa Barat 3 orang,” bebernya.
Nurhayati juga mengaku telah berkoordinasi dengan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) wilayah Jawa Barat untuk mengantisipasi wabah PMK ke hewan kurban yang ada di Kabupaten Bogor.
“Dokter hewan dari praktek PDHI cabang Jawa Barat sebanyak 10 orang,” pungkasnya.(*)