Bogor24update – Kota Bogor menjadi tuan rumah dari kegiatan The Ambassador Summit, 71th Road to Asia Africa Conference 2026, berlangsung di Paseban Sri Bima, Balai Kota Bogor, pada Kamis 20 November 2025.
Dalam serangkaian acara ini ada kegiatan semacam napak tilas untuk mengenang momen penting yang melahirkan Konferensi Asia-Afrika (KAA). Napak tilas ini berfokus pada Konferensi Bogor yang menjadi cikal bakal KAA, sekaligus dalam rangka memperingati 71 tahun Konferensi Asia-Afrika.
Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, yang sekaligus membuka acara, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan napak tilas dari momen penting yang berhasil merubah tatanan dunia, yaitu Konferensi Asia-Afrika.
“Sebelum Konferensi Asia-Afrika, di 28 sampai 29 Desember 1954 itu ada yang namanya Konferensi Bogor. Konferensi Bogor inilah yang kemudian poin-poin pertemuannya itu mencetuskan yang namanya Konferensi Asia-Afrika di Bandung, April tahun 1955,” ujar Dedie kepada wartawan, dikutip Jumat, 21 November 2025.
Dedie mengatakan dalam kegiatan napak tilas ini ada juga perwakilan negara yang berkontribusi secara langsung pada momen konferensi, seperti dari India dan Afrika.
“Napak tilas itu juga kami mengajak negara-negara yang berhubungan langsung, salah satunya dari India dan yang mewakili dari Afrika ada dari Mozambik,” ucapnya.
Pada napak tilas, lanjut Dedie, rombongan mengunjungi Istana Bogor yang menjadi tempat konferensi, dan kondisi ruangan serta furnitur lamanya masih terawat.
“Kami melihat masih terawat semuanya, masih dalam posisi yang sama. Furniturnya, mebelernya masih sama. Dan bahkan lima bendera di ruangan itu masih sama,” ungkapnya.
Dedie juga menyebutkan bahwa secara tidak langsung peran Kota Bogor memang sangat penting, sehingga hal ini bisa menjadi momen atau peluang untuk meningkatkan potensi investasi, kunjungan wisata bahkan penyelenggaraan acara internasional.
“Sebagai salah satu kota yang penting di Indonesia ini bisa juga dijadikan sebagai tempat untuk potensi investasi, potensi kunjungan wisata, potensi menyelenggarakan kegiatan-kegiatan penting lainnya,” terangnya.
Ia berharap semangat Konferensi Bogor ini juga dapat menjadi motivasi semangat untuk yang lainnya, semangat membangun persatuan bangsa-bangsa.
Dimana tujuan akhir dari hal ini tidak lain adalah kesejahteraan bangsa dan masyarakatnya dalam rangka menghargai para pendahulu yang sudah lebih dulu memikirkan dan mengawal untuk pembangunan bangsa.
“Jadi itu yang harus selalu digelorakan bahwa ada orang-orang yang dahulu sudah memikirkan bagaimana negara itu terbentuk, dan tujuan negara itu harus dikawal bersama,” pungkasnya. (*)





















