Bogor24Update – Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, meresmikan akses masuk baru untuk pejalan kaki menuju Stasiun Bogor di Jalan Mayor Oking, Kecamatan Bogor Tengah, pada Senin, 1 September 2025.
Pembukaan akses ini menjadi bagian dari upaya penataan kawasan strategis Stasiun Bogor, Alun-Alun Kota Bogor, serta Jalan Dewi Sartika dan sekitarnya.
Wali Kota Bogor mengatakan bahwa kawasan tersebut memiliki peran vital sebagai simpul mobilitas harian masyarakat Bogor dan sekitarnya.
“Kita ingin kawasan ini menjadi simbol kebangkitan ekonomi Kota Bogor. Lebih dari 100 ribu orang per hari menggunakan KRL Bogor-Jakarta dan Bogor-Sukabumi. Jika tidak kita tata dengan baik, akses yang sulit akan menimbulkan kesan bahwa pemerintah tidak peduli,” ujar Dedie Rachim.
Penambahan akses ini dilengkapi dengan zebra cross, trotoar, penerangan demi kenyamanan dan keselamatan warga. Ia menegaskan pentingnya menciptakan ruang publik yang ramah bagi pejalan kaki, baik untuk mereka yang bekerja maupun berwisata ke Kota Bogor.
Selain meresmikan akses baru, Wali Kota Bogor juga meninjau skybridge yang menghubungkan Stasiun Bogor dengan Stasiun Paledang. Ia menyebut, fasilitas tersebut sangat representatif dan memiliki kualitas setara dengan bandara.
“Ke depan, jika jalur ganda sampai Padalarang selesai, kita bisa bayangkan perjalanan dari Bogor ke Bandung akan lebih mudah, meskipun masih harus transit di Sukabumi atau Padalarang. Ini bagian dari komitmen pemerintah dalam menyiapkan transportasi publik yang berkualitas,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan apresiasinya kepada PT KAI atas peningkatan layanan dan fasilitas yang telah berstandar internasional. Namun, ia mengingatkan bahwa kualitas layanan KAI harus diimbangi dengan penataan kawasan sekitar stasiun.
“Kalau KAI sudah bagus, tapi keluar dari stasiun kondisinya kumuh dan penuh sampah, itu akan merusak citra. Oleh karena itu, saya minta kepada Kasatpol PP untuk menata area halte dan karena K5 dan K6 lewat sini, kalau masih berantakan, akan memberikan kesan yang jelek untuk Kota Bogor,” tegasnya.
Dedie lanjut menegaskan bahwa wilayah seperti Alun-Alun Kota Bogor, Jalan Dewi Sartika, Jalan Kapten Muslihat, hingga Jalan Mayor Oking adalah wajah Kota Bogor.
“Ini etalase kota. Kalau wajahnya tidak tertata, maka kesan masyarakat juga akan negatif. Mari kita maksimalkan upaya untuk mengangkat kawasan ini menjadi lebih baik,” tandasnya. (*)