Dalam satu tahun, kata Kusworo, ancaman musibah bencana yang ada di Indonesia dari data yang peroleh oleh Basarnas sebanyak 1.000 kejadian.
“Idealnya itu kantor SAR harus ada di setiap daerah, dan untuk hari ini kantor SAR unit siaga Bogor baru yang pertama diresmikan,” imbuhnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim mengatakan, dengan keberadaan unit siaga SAR ini, Pemkot Bogor berharap koordinasi dan komunikasi antara Basarnas dan BPBD kota Bogor bisa terjalin dengan baik.
“Di Kota Bogor ada BPBD, artinya di sini kami berharap koordinasi antara dua tim penanggulangan bencana bisa terjalin dengan baik, apalagi melihat geografis Kota Bogor yang rawan bencana,” katanya.
Ia juga mengatakan, Pemkot Bogor selalu berkoordinasi dengan Basarnas untuk meminta bantuan dalam penanganan kebencanaan.
Oleh karenanya, kata Dedie, keberadaan unit siaga SAR di Kota Bogor ini dapat menjadi satu kekuatan ketika terjadi bencana di wilayah Kota Bogor.
“Jadi memang tidak ada sesuatu yang kebetulan ini semua sudah rencana Allah. Mudah-mudahan bencana semakin menurun dan kesiapsiagaan kita dalam penanganan bencana semakin sigap lagi,” pungkasnya. (*)