Diakuinya, dalam satu warsa mencoba budidaya, dirinya telah berhasil menjual ratusan bibit dalam enam bulan terakhir, dengan omset mencapai 2,5 juta hingga 3 juta rupiah perbulan.
“Untuk penjualan sih sebulan bisa ngejual 15-25 bibit anggur impor, kita jual melalui online, dan kita udah ngirim ke beberapa daerah, seperti Sumatera Barat, Lampung, dan yang paling banyak sih dari Jabodetabek,” lanjutnya.
Dirasakan mampu mendatangkan uang, pria asal Kabupaten Bogor ini menambah jumlah varian bibit anggur. Di kebun budidayanya ini, Ia kini sudah memiliki sebanyak 10 varian dengan 50 bibit berasal dari Ukraina dan Jepang.
Mostafa berharap, kedepannya kebun pembudidayaannya ini bisa terus berkembang, tidak hanya menjadi perkebunan bibit saja, namun bisa menjadi tempat edukasi untuk bercocok tanam.
“Kalau ada tambahan modal ingin mengembangkan budidaya anggur ini, karena memang prospek kedepannya sangat potensial. Selain itu pengen juga membuat taman atau kebun edukasi serta petik anggur sendiri untuk pengunjung,” tandasnya. (Aldi)