Bogor24Update – Sudah 1 dekade BPJS Kesehatan mengelola program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sejak Januari 2014. Di Kota Bogor, cakupan kepesertaan JKN sudah mencapai 99,9 persen dari 1.122.722 jiwa dan tersisa 928 jiwa yang belum menjadi peserta JKN.
Capaian kepesertaan JKN tersebut bukan berarti BPJS Kesehatan sudah tidak memiliki tantangan lagi, akan tetapi muncul tantangan baru, yaitu rendahnya keaktifan dari kepesertaan JKN.
Berdasarkan data BPJS Kesehatan sampai dengan 1 Januari 2024 tercatat ada 865.553 peserta JKN aktif dan 257.057 peserta JKN non aktif.
BPJS Kesehatan Cabang Bogor menyikapi tantangan tersebut telah melaksanakan beberapa strategi yang sudah dijalankan, di antaranya pemeriksaan kepatuhan kepada badan usaha untuk segmen pekerja penerima upah hal tersebut dilakukan oleh petugas pemeriksa BPJS Kesehatan.
Sedangkan untuk segmen pekerja bukan penerima upah BPJS Kesehatan Cabang Bogor telah berupaya untuk meningkatkan kesadaran pembayaran iuran melalui telekolekting baik melalui telepon langsung dan melalui WhatsApp.
“Saat ini fokus utama BPJS Kesehatan pada tahun 2024 salah satunya adalah cakupan peserta dan peningkatan keaktifan peserta,” kata Kepala BPJS Kesehatan Cabang Bogor, Jenal M Sambas saat acara Ngobrol Program Terkini (Ngopi) JKN, Rabu, 17 Januari 2024.
Dari fokus tersebut, lanjut Jenal, dapat digambarkan bahwa secara umum bahwa kepatuhan peserta JKN terhadap pembayaran iuran masih rendah, tercermin dari keaktifan peserta JKN di Kota Bogor hanya sebesar 76 persen dari 99,9 persen penduduk yang sudah terdaftar sebagai peserta JKN.
Jenal berharap penduduk Kota Bogor dapat meningkatkan kepatuhan dalam pembayaran iuran JKN, lantaran dengan memastikan kepesertaan JKN aktif akan mempermudah penggunaan manfaat dari program JKN pada fasilitas kesehatan.
Dia menambahkan bahwa BPJS Kesehatan juga berfokus terhadap transformasi mutu layanan untuk meningkatkan kepuasan peserta JKN melalui kemudahan akses, kecepatan dan kesetaraan layanan dari fasilitas kesehatan.
Salah satunya, adalah berkoordinasi kepada dinas kesehatan dan juga fasilitas kesehatan yang bekerja sama di Kota Bogor untuk dapat menambahkan layanan spesialistik bedah mulut.
“Kami merespon dan menindaklanjuti setiap keluhan peserta JKN yang masuk ke BPJS Kesehatan Cabang Bogor, seperti salah satunya adalah masalah antrean yang panjang untuk tindakan pada layanan spesialistik bedah mulut,” katanya.
“Kami sudah melaksanakan koordinasi kepada Dinas Kesehatan Kota Bogor dan juga fasilitas kesehatan yang sudah melayani peserta JKN agar menambah tenaga kesehatan terkait bedah mulut, yang saat ini hanya tersedia lima dokter bedah mulut di Kota Bogor,” kata Jenal memungkas.