Bogor24update – Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) Kota Bogor akan mengintegrasikan data kartu tanda pohon (KTP) ke sistem informasi geografis atau GIS.
GIS akan memetakan dan menampilkan pohon ber-KTP berikut statusnya. Sehingga masyarakat dapat mengetahui informasi seperti pohon ditandai KTP warna merah atau rawan tumbang.
“Pohon rawan tumbang akan dipetakan di GIS. Selama ini pohon rawan tumbang di KTP baru sampai kode koordinat belum dipindah ke peta GIS. Tahun ini semua data itu dipindahkan ke GIS,” kata Kabid Kepala Bidang Pengelolaan Keanekaragaman Hayati pada Disperumkim Kota Bogor, Devi Librianti, Jumat, 23 Juni 2023.
Ia menambahkan, setelah terintegrasi ke dalam sistem informasi geografis nanti akan terpetakan, seperti jalan dengan status KTP pohon merah.
“Jadi nanti terbaca peta jalan mana yang rawan pohon tumbang. Jadi pada saat hujan angin atau tanpa hujan angin pun kita sudah sampaikan bahwa daerah itu pohon rawan tumbang, mohon berhati-hati,” paparnya.
Selain GIS bisa diakses melalui website Disperumkim, terang dia, pada daerah yang sudah terpetakan pohon rawan tumbang juga akan dipasang plang pemberitahuan.
Dari data hingga saat ini tercatat ada 1.432 pohon yang telah terpasang KTP dari tahun 2016 sampai 2022. Sedangkan jumlah pohon di Kota Bogor dicatat sekitar 14 ribuan pohon.
“Kenapa KTP lebih sedikit dibandingkan jumlah pohon yang ada, karena untuk KTP berdiameter lebih dari 30 sentimeter. Karena rentan tumbang dan rentan memberikan dampak yang lebih besar,” jelas dia.
Devi mengatakan, GIS ini ditargetkan dapat terealisasi akhir tahun 2023. Sekarang tahap yang sedang berproses, yakni kerangka acuan kerja (KAK).
“Setelah KAK diproses, lalu tayang bulan depan, dan diharapkan hasilnya di akhir tahun. Kan pekerjaannya dua bulan,” tandasnya.