“Udah diaspal belum setelah ramai di koran?” tanya Dokter Rayendra kepada warga yang hadir.
Dengan singkat, salah satu warga menjawab, “Belum.”
Jawaban tersebut memicu reaksi keras dari Dokter Rayendra.
“Keterlaluan,” ujarnya dengan nada kesal.
Dokter Rayendra menambahkan bahwa kondisi seperti ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut, apalagi fasilitas publik seperti terminal berfungsi sebagai salah satu nadi perekonomian dan transportasi kota.
“Ini sudah sangat mendesak, tidak bisa ditunda lagi. Pemerintah harus segera bertindak,” tegasnya.
Sebagai seorang tokoh muda yang dikenal peduli pada kesejahteraan masyarakat, Dokter Rayendra juga menyatakan bahwa dirinya akan terus mengawal isu-isu seperti ini agar menjadi perhatian pemerintah kota.
Dokter Rayendra berjanji akan mendorong pihak-pihak terkait untuk segera memperbaiki fasilitas publik yang rusak dan memastikan Kota Bogor memiliki infrastruktur yang memadai.
“Kita harus memastikan bahwa setiap fasilitas publik itu membuat warga merasa nyaman dan bangga dengan kotanya. Tidak bisa terus-menerus begini. Mudah-mudahan ke depannya, kita bisa mengawal ini bersama-sama,” pungkasnya. (***)