Ia juga mengatakan, dengan maraknya kasus pelecehan seksual di Kota Bogor harus dijadikan evaluasi oleh Pemkot Bogor dan DPRD Kota Bogor dengan merumuskan kebijakan yang holistik dalam konteks pencegahan atau mitigasi pelecehan seksual, termasuk pencegahan pelecehan seksual dalam ranah pendidikan.
Apalagi, sambungnya, kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan berdasarkan data Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bogor terus mengalami peningkatan selama satu tahun terakhir.
“Ini momentum yang tepat dalam rangka mitigasi pelecehan seksual, utamanya di ranah pendidikan. Karena kejadian dugaan pelecehan terhadap 12 anak SDN ini membuat resah para orang tua yang lain. Jangan sampai Pemkot dan DPRD abai terhadap persoalan ini,” pungkas dia.