Bogor24Update – Partai Golkar Jawa Barat dan Kota Bogor memastikan Rusli Prihatevy mendapat rekomendasi sebagai bakal calon wali kota (Cawalkot) Bogor pada Pilkada 2024 mendatang.
Ketua DPD Golkar Jawa Barat, Tubagus Ace Hasan Syadzily mengatakan, sejak Golkar Kota Bogor dinahkodai oleh Rusli terjadi kenaikan raihan kursi DPRD dari sebelumnya lima menjadi delapan.
“Dibawah kepemimpinan Rusli. Alhamdulillah partai Golkar yang asalnya mendapatkan 5 kursi. Di tahun 2024 ini kita meraih Insya Allah delapan kursi, tentu dengan kemenangan ini menunjukan bahwa kepemimpinan Golkar Kota Bogor sangat solid,” ujar Ace usai menghadiri acara sarasehan dan buka puasa bersama di kantor DPD Golkar Kota Bogor, Senin, 8 April 2024 malam.
Selain itu, kata Ace, Golkar juga memberikan kontribusi besar bagi pemenangan pasangan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024 di Kota Bogor.
“Kami masih memiliki satu agenda politik di tahun 2024 pada tanggal 27 November yaitu Pilkada. Golkar Kota Bogor dan Golkar Jawa Barat sesungguhnya merekomendasikan satu nama, yaitu Rusli Prihatevy untuk menjadi calon wali kota,” ungkapnya.
Menurut Ace, pihaknya telah mendapatkan pengarahan dari Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto dari nama yang direkomendasikan tersebut sekarang ini diminta untuk bekerja di masyarakat meyakinkan masyarakat supaya betul-betul dapat menaikan elektabilitas.
“Nanti partai akan melakukan survei terhadap nama-nama yang direkomendasikan baik figur internal maupun figur atau tokoh-tokoh yang punya potensi untuk maju menjadi calon wali kota,” ungkapnya.
Kata dia, Rusli juta diminta untuk melakukan pendekatan dan komunikasi politik dengan partai yang lain agar dapat mencalonkan secara utuh pada saat pencalonan wali kota.
“Golkar walaupun kita mengalami kenaikan tapi belum memenuhi persyaratan 20 persen untuk mencalonkan wali kota karena itu membutuhkan pembicaraan dan pendekatan dengan partai lain untuk membentuk koalisi,” jelasnya.
Menurutnya, berdasarkan arahan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto harus memprioritaskan membangun hubungan dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) pada Pilpres lalu.
“Tapi tentu itu semua dilakukan setelah survei karena survei sebagai tolak ukur melihat sejauh mana elektabilitas dari figur,” ucapnya.
Termasuk juga, sambung dia, nantinya dikombinasikan dengan modal elektoral masing-masing partai.
“Karena itu kami ingin tegaskan kepada saudara rusli supaya terus bekerja di masyarakat sekaligus melakukan pendekatan dengan figur dan partai lain untuk menentukan arah konfigurasi,” tegasnya.
Ketika ditanya perihal apakah Golkar tetap akan mendorong Rusli di kursi F1 sebutan kursi wali kota Bogor. Ace menyatakan pihaknya akan melihat hasil survei dan pendekatan komunikasi kepada partai lain.
“Kita lihat dulu saja hasil surveinya, F1 F2 tergantung dari hasil survei dan komunikasi politik dengan partai lain. Segala kemungkinan bisa terjadi, tapi sekarang kami dorong wali kota dulu,” katanya. (*)