Dikemukakan Iwan lebih lanjut, setelah jembatan bailey tuntas dikerjakan paling lambat dalam kurun waktu dua pekan atau 14 hari, maka jangka panjangnya akan dibangun jembatan secara permanen.
“Setelah jembatan bailey selesai, selanjutnya akan mulai pekerjaan pembuatan jembatan. Nanti akan berbagi tugas, kami siap bekerjasama, nanti didiskusikan apa tugas masing-masing,” lanjutnya.
Iwan menyatakan, sambil menunggu proses pembangunan bailey, pihaknya akan mengoptimalkan jalur Tapos sampai Leuweung Larangan sebagai jalur alternatif dari Cibedug, Tapos sampai ke Pasar Cikereteg untuk aksesibilitas masyarakat.
Karenanya Ia meminta kepada camat dan Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) agar membuka jalur alternatif tersebut secara 24 jam.
“Jalur Tapos yang biasanya ditutup sampai jam delapan tapi mudah-mudahan nanti camat dengan Forkopimcam dan yang lainnya supaya dapat membuka jalur tersebut secara 24 jam untuk kepentingan masyarakat khususnya motor dan kendaraan kecil. Untuk kendaraan berat bisa lewat jalan tol Bocimi,” jelasnya.
Ditegaskan Iwan, “Kita siap bekerja sama dengan Balai Besar Pembangunan Jalan Nasional (BBPJN) DKI Jakarta-Jawa Barat, terutama dalam sosialisasi rekayasa arus lalu lintas,” tutup dia. (Aldi)