Bogor24Update – Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto menyebut ada dua hal penting yang menjadi tantangan besar Pemkab Bogor di tengah tahun Politik Pemilu 2024. Yakni membangun kualitas sumber daya manusia (SDM) dan penyediaan lapangan kerja.
“Dua hal ini, jangan sampai terganggu karena semua konsentrasi pemerintah di 2024 tersedot pada penyelenggaraan Pemilu (Pilpres) dan Pilkada yang prosesnya berlangsung sepanjang tahun ini,” kata Rudy, Kamis 4 Januari 2024.
Rudy menilai, kedua hal tersebut merupakan hal yang harus diprioritaskan Pemkab Bogor agar bonus bonus demografi termanfaatkan dengan baik.
Namun jika tidak, lanjutnya, maka bukan tidak mungkin akan
berbalik menjadi beban bagi pembangunan.
Sebab, Kabupaten Bogor sendiri diketahui sedang mengalami bonus demografi dimana rasio ketergantungan penduduk usia non produktif di bawah angka 50 per seratus penduduk.
“Di tahun politik 2024 ini, kita harus punya komitmen menjaga kondusifitas sambil menjalankan rencana dan program strategis dalam membangun kualitas SDM dan menjaga stabilitas ekonomi,” cetus Rudy.
Di sisi lain, Rudy membeberkan, hingga akhir 2023 capaian sektor pendidikan kurang menggembirakan.
Argumentasi tersebut merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat angka rata-rata lama sekolah hanya 8,37 tahun di 2023.
Artinya, kata dia, penduduk Kabupaten Bogor usia 25 tahun ke atas hanya mengenyam pendidikan sampai SMP Kelas dua.
Data tersebut menunjukan kenaikan rata-rata lama sekolah selama periode 2021 hingga 2023 hanya tumbuh 0,06 poin, yakni dari 8,31 di tahun 2021 tumbuh menjadi 8,37 di tahun 2023.
Adapun angka partisipasi sekolah (APS) Kabupaten Bogor untuk kelompok usia 7-12 dan 13-15 hingga kini belum mencapai 100 persen. Pada 2022 APS tercatat 98,74 persen pada usia 7-12 tahun, sedangkan pada usia 13-15 tahun sebesar 95,49 persen. Artinya tidak semua anak usia sekolah di Kabupaten Bogor mengenyam pendidikan sekolah dasar.