Meski harus merogoh kocek pribadinya, secara bertahap Ia pun mencoba memberikan kemudahan bagi masyarakat dengan membantu membuatkan sarana penerangan jalan.
Tak hanya di TPU tempat Ia tinggal, Sumardi pun akhirnya terusik untuk membantu sarana penerangan jalan di beberapa TPU yang ada di wilayah lain, diantaranya di tempat pemakaman wakaf di Rancamaya, Bojongkerta, Mulyaharja dan Cikaret.
“Penerangan ini hanya untuk tanah wakaf untuk pemakaman di perkampungan, Alhamdulillah berjalan lancar sudah 2 tahun,” paparnya.
Selain penerangan jalan, terbersit dibenak Sumardi untuk membantu penerangan di kawasan pemakaman dengan penyediaan lampu tembak yang dapat menerangi saat proses pemakaman berlangsung.
“Jadi jarang sekali terpikirkan untuk penerangan, saya juga mempelajari ketika ada warga yang meninggal lalu dimakamkan malam hari pasti butuh lampu tembak,” ujar dia.
Berkat keahliannya dibidang kelistrikan, Sumardi juga kerap bersilaturahim keliling warga dan pengurus setempat untuk sekalian meminta bola lampu yang rusak dari warga untuk diperbaiki, agar dapat digunakan kembali mengganti lampu penerangan jalan dan pemakaman yang mulai meredup dan rusak.
“Dengan bersilaturahmi dengan warga, ada kesempatan jika memang warga ada lampu yang sudah tidak terpakai saya bawa, saya juga yang pasang sendiri untuk penerangannya,” kata dia.
Jiwa sosial dan kemanusiaannya makin tumbuh di diri Sumardi. Selain sebagai tenaga PKWT dan penggali kubur, ia pun bergabung dengan Tim Rescue Kota Bogor untuk membantu masyarakat yang tertimpa musibah dan bencana alam.