Dia menilai pengosongan Plaza Bogor ini juga berdampak kepada hilangnya sumber pendapatan dari perusahaan plat merah tersebut yang ditaksir mencapai Rp5,6 miliar.
“Kalau mau jujur, hari ini saja gaji karyawan masih meletot. Pasar TU (Teknik Umum) saja itu tidak bisa memenuhi janji yang katanya potensi sampe Rp1 miliar dan segala macam, tapi kenyataannya mah cuma berapa ratus juta saja,” imbuhnya.
Seperti diketahui, berdasarkan rekomendasi dari Dewan Pengawas (Dewas) Perumda PPJ Kota Bogor yang disampaikan ke Wali Kota Bogor Bima Arya, jajaran direksi mendapatkan lampu hijau untuk diperpanjang masa jabatannya.
Menurut Kiwong hal tersebut menimbulkan pertanyaan. Sebab, dari 11 poin yang disampaikan oleh dewas Perumda PPJ semuanya berisikan puja puji terhadap kinerja direksi Perumda PPJ.
Lanjut dia, tidak ada satupun catatan kritis yang dituliskan oleh Dewas Perumda PPJ, sehingga dirinya menilai rekomendasi dimaksud sangat subjektif.
“Saya yakin seluruh anggota Dewas Perumda PPJ memiliki ilmu yang tinggi karena ini isinya senior semua. Tetapi, fungsi dewas itu harusnya objektif. Banyak pertimbangan negatif yang tidak dimasukkan oleh dewas dalam laporan. Hanya yang positif saja yang disampaikan, ini membuat rekomendasi menjadi subjektif,” ujarnya.