Bogor24Uptade – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar mengatakan, pentingnya keterlibatan generasi muda terutama Generasi Y dan Z dalam rencana operasional Indonesia’s FOLU Net Sink 2030.
Hal itu dikatakan Menteri LHK saat menghadiri sosialisasi Youth Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 bertemakan “Peran Generasi Muda dalam Pengendalian Perubahan Iklim” di IPB Convention Center, Kota Bogor.
Siti Nurbaya mengatakan, bahwa Indonesia telah menjadi pemimpin dalam pengendalian iklim internasional, terutama dalam aksi iklim yang berkaitan dengan hutan.
“FOLU Net Sink 2030, artinya pada 2030 sektor kehutanan Indonesia tidak akan lagi menghasilkan emisi gas rumah kaca, karena sudah seimbang antara yang diserap dan yang dihasilkan,” terangnya, Rabu, 7 Februari 2023.
Untuk itu, ia juga mengajak generasi muda karena percaya bahwa mereka memiliki ketertarikan, kepekaan, dan respons yang tinggi terhadap isu lingkungan.
Bahkan, sambungnya, sekitar 53 persen populasi Indonesia berusia 10 sampai 45 tahun keterlibatan mereka dianggap mampu memberikan dampak positif signifikan.
“Dengan kreativitas, gagasan, dan konten yang mereka hasilkan, generasi muda memiliki potensi besar untuk mempengaruhi kesadaran lingkungan di masyarakat,” ujarnya.
Disamping itu, Siti Nurbaya juga mengatakan bahwa pentingnya melibatkan tokoh muda dan LSM dalam upaya penurunan emisi gas rumah kaca tersebut.
Menteri LHK mengapresiasi kontribusi Tokoh Muda Green Leader Indonesia (GLI), Ananda Tohpati yang sudah terlibat sejak 2008 dalam isu lingkungan.
Ia mengatakan, bonus demografi Indonesia diharapkan akan muncul pada tahun 2035 dan 2045 mendatang. Jadi, dirinya menekankan persiapan generasi muda sangat krusial untuk mencegah mereka menjadi beban dan memastikan produktivitas negara.
“Generasi muda yang dipersiapkan dengan baik dapat menjadikan Indonesia sebagai negara maju di masa depan, mencapai peringkat yang lebih tinggi dalam berbagai indikator, termasuk ekonomi,” katanya.
Dalam acara yang dihadiri ratusan pelajar dari berbagai sekolah tingkat menengah atas dan sederajat diisi dengan diskusi yang menghadirkan narasumber Dirjen PKTL Kementerian LHK Hanif Faisol Nurofiq, Tokoh Muda Green Leader Indonesia Ananda Tohpati, dan Chalid Muhammad.
Ananda Tohpati memandang bahwa kalangan anak muda memiliki ketertarikan yang tinggi terhadap lingkungan. Oleh karena itu, dirinya mendorong pemerintah atau dalam hal ini Kementerian LHK untuk memfasilitasi kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan lingkungan bagi mereka.
“Rasanya banyak hal yang bisa dilakukan ke depan, tadi dari diskusi juga bagaimana Kementerian LHK dan pemerintah bisa memfasilitasi kepada anak muda atau anak-anak sekolah ini untuk melakukan aktivitas seperti penanaman pohon atau semua aktivitas yang mencerminkan menjaga lingkungannya,” terangnya.
Ia mengungkapkan, keterlibatannya dalam aksi penanaman pohon telah dilakukan di sejumlah wilayah di Jawa Barat, seperti Cianjur dan Bandung. Di luar wilayah itu dilakukan di wilayah Jawa Tengah, Bali dan juga Lampung.
“Bicara soal lingkungan tidak ujuk-ujuk hari ini, artinya dampaknya untuk waktu yang lebih lama, nanti untuk generasi kita di masa depan,” tandas Ananda. (*)