Pada menit ke-70, Persiraja semakin memperlebar keunggulan melalui brace dari striker asing mereka, Corfe Deri Anthony, yang mencetak gol pada menit ke-73 dan ke-78. Tak hanya itu, tambahan gol dari Miftahul Hamdi pada menit ke-75 membuat Persiraja unggul telak dengan skor 0-4.
Menjelang akhir pertandingan, Persikabo akhirnya mampu memecah kebuntuan melalui gol Fareed Sadat di menit ke-88, serta gol tambahan dari Leo Lelis di menit ke-90. Skor berubah menjadi 2-4, namun kedudukan tersebut bertahan hingga peluit akhir dibunyikan.
Pelatih Djajang Nurjaman alias Djanur mengakui bahwa kurangnya komunikasi di lini belakang, terutama antara dua bek tengah Abdulrahman dan Leo Lelis, menjadi salah satu faktor kekalahan.
Djanur mengaku berbagai upaya telah dilakukan. Salah satunya dengan menarik Abdulrahman, meski perubahan tersebut tak mampu menyelamatkan Persikabo 1973 dari kekalahan.
“Kami akui bahwa persiapan kami minim. Hanya satu bulan sebelum liga dimulai kami baru memulai seleksi, bahkan beberapa pemain incaran direkrut oleh tim lain,” kata Djanur selepas pertandingan.
Namun dia menegaskan bahwa pertanian melawan Persiraja bakal menjadi bahan evaluasi pihaknya demi tetap bertahan di Liga 2.
“Target kami musim ini adalah bertahan di Liga 2. Perjalanan masih panjang, kami akan melakukan perubahan pada pekan ketiga,” pungkas Djanur. (*)