Sampun mengatakan bahwa proses dari penanaman bibit hingga panen tidak memakan waktu yang lama, hanya sekitar dua bulan.
“Dalam waktu sekitar satu setengah bulan, kita sudah bisa panen. Jadi, sebelum bulan puasa tiba, kami sudah memiliki timun suri yang matang untuk dijual,” kata Sampun.
Meskipun bulan Ramadan seringkali menjadi bulan berkah bagi penjual buah timun suri, Sampun menegaskan bahwa ia tidak mengambil keuntungan yang berlebihan.
“Kami tidak menaikkan harga secara berlebihan. Harga timun suri kami di sini maksimal Rp25 ribu, tetapi di luar bisa mencapai Rp50 ribu. Alhamdulillah, pembeli selalu ramai,” tandasnya. (*)