Adi menyebut, nantinya riset itu dilakukan dengan menerjunkan tim ahli yang menganalisis hal apa yang menyebabkan calon pemilih tidak datang, sehingga pertanyaan publik tersebut akan dapat terjawab.
“Jadi kita bisa menjawab pertanyaaan publik, ketika memang berbasis riset kan sudah komprehensif terkait datanya,” tuturnya.
Sementara diketahui, rendahnya partisipasi pemilih pada Pilkada 27 November 2024 di Kabupaten Bogor mengakibatkan angka golput mencapai 1,6 juta orang.
Jumlah tersebut nyaris setengahnya dari keseluruhan Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 3.926.080 pemilih.(*)