Hal senada dikatakan Herma yang mendatangi SMA Negeri 3 Bogor, mengingat anaknya ditolak oleh pihak sekolah, walaupun jarak rumahnya tidak jauh dengan sekolah yang dituju dengan sistem zonasi.
“Saya harus kemana lagi, ini kesempatan anak saya cuma di sini,” keluh dia.
Sementara warga Ciheuleut, Selamet juga mempertanyakan sistem zonasi dalam PPDB di sekolah tersebut. Pasalnya, jarak antara sekolah ke rumahnya hanya sekitar 500 meter, namun ditolak.
Selamet mensinyalir terjadi permainan oleh panitia sehingga siswa luar daerah bisa masuk melalui jalur zonasi dengan modus menumpang Kartu Keluarga (KK).
“Ya terjadi kecurangan lah, ada dua teman anak saya dari luar bisa masuk ke sini (SMAN 3 Bogor) pakai menumpang KK,” pungkasnya. (*)