ZM yang juga anggota DPRD Kota Bogor dua periode ini mengatakan, proses rekrutmen sudah dimulai kurang lebih 8 bulan yang lalu. Pihaknya juga secara cermat serta teliti merekrut figur untuk PPP agar bisa bertarung dengan calon dari partai lain.
“Pada prosesnya banyak yang kemudian berpikir ulang, karena sampai hari ini belum ada kejelasan sistem pemilu yang akan dipakai. Itu hal yang wajar jika memperdebatkan apakah nanti terbuka atau tertutup.Tapi, ini mengakibatkan tertahannya formulir di masing-masing bacaleg yang sudah mengambil. Namun, Beberapa waktu lalu, kami mendapatkan informasi dari DPP PPP bahwa sistem pemilu terbuka akan tetap dilakukan. Jadi jangan ragu-ragu untuk maju sebagai bacaleg,” papar ZM.
Diimbau ZM, jangan khawatir takut tidak terpilih karena PPP menjadi satu-satunya partai yang memberikan kompensasi kepada caleg yang tidak terpilih pada pemilu.
“Itu merupakan bentuk apresiasi atas perjuangan mereka dalam kontestasi pemilu. Saya sudah beberapa kali ngobrol dengan ketua DPC di Indonesia, tidak ada yang memberikan kompensasi, kecuali kita (Kota Bogor) dan Semarang,” tandasnya.
Ia menambahkan, alasan partainya melakukan proses kompensasi tersebut karena inilah bukti perhatian DPC PPP kepada kader yang sudah berjuang di pemilu.
“Alhamdulillah di Pemilu 2019, di dalam dinamika yang luar biasa, PPP berhasil mempertahankan jumlah kursi di DPRD Kota Bogor. Mudah-mudahan di 2024, kita bisa menambah jumlah kursi menjadi tujuh kursi. Sehingga ada dapil (daerah pemilihan) yang bisa memberikan dua kursi. Misalnya di Bogor Barat, Tanah Sareal dan Bogor Selatan ada potensi. Tapi di Bogor Utara agak berat untuk sumbang dua kursi,” pungkasnya.
Dalam acara itu, hadir tokoh PPP Jabar Rachmat Yasin, perwakilan DPP PPP, DPW PPP, pengurus DPC PPP hingga pengurus wilayah, kader dan bacaleg PPP Kota Bogor.