“Kalau sudah menjadi rumah rujukan regional pasien-pasien tidak hanya berasal dari Kota Bogor saja, pasti juga akan bertambah pasien-pasien yang berasal dari kota lain,” tuturnya.
Terpisah, Dirut RSUD Kota Bogor, Ilham Chaidir memaparkan, fasilitas yang ada terdiri dari radiologi, mamografi, fluoroskopi dan sebagainya. Proses pembangunan selanjutnya akan dilanjutkan pada tahun depan untuk laboratorium.
“Kelebihan di fasilitas IGD di sini adalah zonasi-zonasi. Untuk yang merah dan kuning berdasarkan triase. Selanjutnya ada ruangan okasito untuk operasi, untuk ibu-ibu ada ruangan khusus pre-eklamsi, pelayanan ponek. Di lantai dua selain radiologi nyambung untuk poliklinik. Jadi kondisi yang ada baru 25 persen dari total keseluruhan rencana blok satu,” papar Ilham.
Penambahan ruang rawat inap, kata Ilham, ditargetkan pada 2024 mendatang. Dimana ada kurang lebih 100 tempat tidur untuk kelas III. Hal ini guna mengimbangi fasilitas IGD yang lumayan besar. Saat ini jumlah tempat tidur sekitar 480 tempat tidur dan diharapkan bisa mencapai 600 – 700 tempat tidur.
“Mohon doanya dari semua. Mudah-mudahan di akhir Januari atau awal Februari 2023 mulai beroperasi dan bisa dinikmati setelah nanti diresmikan Pak Gubernur dan Menteri Kesehatan,” tutup Ilham. (*)