Bogor24Update – Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-208, PT Mitra Natura Raya (MNR) bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menghadirkan Rumah Kaca Hoya di Kebun Raya Bogor. Rumah kaca ini merupakan sebuah fasilitas konservasi dan edukasi khusus tumbuhan hoya terbesar dan terlengkap di Asia Tenggara.
Presiden Direktur PT Mitra Natura Raya, Michael Bayu A. Sumarijanto, mengatakan tugas MNR adalah meningkatkan pola komunikasi ke masyarakat terutama ke generasi muda, pemerhati lingkungan dan juga pecinta tanaman.
Dengan adanya etalase-etalase baru seperti Rumah Kaca Hoya ini, sambungnya, akan menambah kekayaan resources yang bisa digunakan untuk penyebaran informasi tentang kekayaan hayati di Indonesia.
“Sehingga mudah-mudahan ini bisa jadi sarana baru untuk belajar, dari peneliti, universitas, pelajar sekolah, dari level SD hingga TK pun bisa dapat ke Kebun Raya Bogor, menikmati alam yang indah sekaligus belajar,” ujar Bayu dalam keterangannya, Senin, 19 Mei 2025.
Sementara itu, Direktur Pengelolaan Koleksi Ilmiah BRIN, Sasa Sofyan Munawar, mengatakan pembangunan Rumah Kaca Hoya merupakan upaya lain dalam meningkatkan jumlah dan kualitas tumbuhan koleksi Kebun Raya. Selain itu, fasilitas ini khusus untuk konservasi dan edukasi tanaman dari genus hoya.
“Tanaman hoya dikenal karena bentuk dan keindahan bunganya serta nilai ilmiahnya sebagai tanaman epifit tropis. Rumah Kaca Hoya diharapkan menjadi pusat konservasi unggulan untuk spesies hoya dari berbagai wilayah di Indonesia,” ujarnya.

Rumah Kaca Hoya dirancang untuk merawat tumbuhan tropis sekaligus menjadi sarana belajar bagi publik. Rumah kaca yang digagas sejak 2023 silam dan memulai pembangunan pada 2024 ini dijadikan sebuah ruang konservasi dan edukasi dengan menampilkan kekayaan dan keunikan tumbuhan hoya yang terbesar dan terlengkap di Asia Tenggara.
Rumah kaca seluas 497,5 meter persegi ini menjadi rumah bagi lebih dari 100 jenis hoya dengan lebih dari 500 spesimen yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia maupun dari luar negeri.
Di dalamnya, pengunjung diajak menjelajahi dan mengenal lebih dekat keindahan berbagai jenis hoya asli Indonesia, hoya hibrida dengan warna dan bentuk yang unik, hingga hoya eksotis dari berbagai penjuru dunia.
Tidak hanya menjadi ruang pamer, Rumah Kaca Hoya ini juga menjadi pusat konservasi dan penelitian dari hasil kerja sama antara Kebun Raya Bogor, periset BRIN, serta dukungan dari komunitas dan pegiat tumbuhan hoya di Indonesia.
Lebih dari 30 jenis baru Hoya spp. ditemukan oleh periset BRIN Profesor Sri Rahayu dan juga berhasil menciptakan varietas baru, yaitu hoya ‘Kusnoto’ yang merupakan hasil seleksi mutasi menggunakan sinar gamma 1996 dari induknya Hoya diversifolia, dan sukses mendapatkan hak paten melalui Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) dari dari Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian, Kementerian Pertanian. Saat ini juga sedang mendaftarkan beberapa varietas baru Hoya di PVTPP dari hasil pemuliaan.
Indonesia sendiri memiliki posisi istimewa dalam peta keanekaragaman hoya dunia. Dari sekitar 400 jenis hoya yang ada di dunia, setidaknya 130 jenis atau 25 persen di antaranya berasal dari Indonesia, menjadikan Nusantara ini sebagai pusat keanekaragaman Hoya terbesar di dunia. Hoya di Indonesia dapat ditemukan tersebar luas mulai dari Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, hingga Papua.
Selain pembukaan Rumah Kaca Hoya, rangkaian perayaan HUT ke-208 Kebun Raya Bogor juga dimeriahkan dengan kegiatan penanaman tumbuhan koleksi secara serentak di empat kebun raya Indonesia, yaitu Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Cibodas, Kebun Raya Purwodadi, dan Kebun Raya Bali. Penanaman serentak ini sebagai wujud komitmen bersama dalam menjaga, merawat, dan memperkaya keanekaragaman hayati Nusantara.
Dengan mengusung semangat konservasi, edukasi, dan kolaborasi, Kebun Raya Bogor mengajak masyarakat untuk lebih mengenal, mencintai, dan menjaga kekayaan flora Indonesia, yang menjadi bagian penting dari warisan alam dan identitas bangsa.
Rangkaian kegiatan ditutup dengan acara talkshow dan workshop hoya bekerja sama dengan periset hoya dari BRIN, yaitu Profesor Sri Rahayu dan komunitas The Bee Hoya di area Herbarium. Acara workshop ini membahas teknik perbanyakan dan perawatan tumbuhan Hoya secara langsung dari para praktisi. (*)