Dari informasi tersebut, sambung Wawan, kedua korban sempat beberapa kali diberitahu warga sekitar lantaran sinyal pintubperlintasan selalu berbunyi saat kereta akan melintas.
Namun menurut keterangan warga, kata Wawan lagi, keduanya sempat bangun ketika kereta melintas, lalu duduk kembali. Hal tersebut terjadi hingga empat kali korban melakukan duduk bangun seiring kereta melintas.
“Sebenernya sudah beberapa kali dikasih tahu ada kereta, sama warga yang disini. Kan kedengeran tuh kalau ada kereta bunyi sinyalnya. Satu kereta lewat, nanti dia bangun, duduk lagi, terus ada kereta lewat lagi, dia bangun lagi ngehindar lagi. Ada empat kali kereta lewat,” terangnya.
Menurut Wawan, tepat di jam kejadian yakni pada pukul 22.30, merupakan jam padat trafict kereta melintas, baik dari arah Jakarta menuju Bogor maupun sebaliknya.
“Biasanya jam sepuluh malem sampe setengah sebelas, bisa sampai 20 kereta yang lewat. Jam 22.00 sampai 22.30, 10 kereta arah jakarta, 10 arah bogor. Kalau dia (Korban) kan ketemper kereta yang arah Jakarta,” pungkas Wawan. (Bonz)