Selain itu, Mantan Direktur Jenderal (Dirjen) PKTL ini menyampaikan komitmennya untuk mengingatkan kementerian terkait, termasuk Menteri Kehutanan, Menteri Pekerjaan Umum, gubernur, dan bupati, agar lebih serius menangani masalah lingkungan.
“Saya mendapat laporan adanya aktivitas tambang dan kegiatan di kawasan hutan yang tidak ramah lingkungan. Kami akan cek kembali, termasuk pengawasan dan penegakan hukum bila diperlukan,” ungkapnya.
Hanif juga mengingatkan bahwa berdasarkan laporan BNPB dan BMKG, ancaman hidrometeorologi diperkirakan terus meningkat seiring dengan tingginya curah hujan. Ia mengimbau agar masyarakat tetap siaga, terutama dalam menjaga kesehatan lingkungan.
“Kami akan serius mendalami, kami sudah melakukan pemetaan lokasinya setelah tanggal darurat itu selesai dilaksanakan, kami akan melakukan frienship juga apa yang telah dilakukan dan pengaruhnya terkait kualitas lingkungan. Untuk banjir ini sampah sampah juga harus ditangani,” paparnya.
Sementara itu, Badrun (70), warga Kampung Rawagede, Desa Lembursawah, mengungkapkan terima kasihnya atas bantuan dan kunjungan dari menteri lingkungan hidup.
Ia juga mengungkapkan kondisi sulit yang dihadapinya setelah terjadi pergeseran tanah di wilayahnya.
“Rumah saya masuk zona merah karena pergerakan tanah. Saya sudah dua minggu di pengungsian dan berharap segera ada bantuan perbaikan rumah untuk tempat tinggal yang aman,” harap Badrun.