Bogor24Update – Keberadaan rusa-rusa di Istana Bogor yang didatangkan langsung dari Nepal tetap terjaga dari dulu sampai sekarang. Kini menjadi daya tarik sendiri dikarenakan memiliki nilai historis yang tinggi.
Jika Anda mengunjungi Istana Bogor atau melihat ke arah istana dari Kebun Raya Bogor, anda akan melihat banyak rusa yang sedang makan dan bermain di halaman istana.
Selain keberadaan Rusa di Istana Bogor yang lebih dari 200 tahun, ada fakta menarik tentang hewan herbivora satu ini.
- Bukan Hewan Asal Indonesia
Rusa totol (Axis axis) bukanlah hewan asli Indonesia, melainkan hewan yang berasal dari Asia Selatan, termasuk Nepal, India, Sri Lanka, Bangladesh, Bhutan, dan Pakistan (dalam jumlah kecil).
Rusa totol termasuk hewan liar jenis herbivora yang biasanya hidup di area berhutan. Hewan ini umumnya memakan segala jenis tumbuhan, seperti rumput dan dedaunan.
Di habitat aslinya, khususnya India, bobot rusa totol bisa mencapai 100 kg. Bobot tersebut lebih besar jika dibandingkan dengan bobot rusa Istana Bogor.
Meski satu spesies, rusa Istana Bogor telah mengalami perubahan bentuk tubuh menjadi lebih kecil karena ketidakseimbangan populasi dengan habitat.
Dengan kata lain, luasnya halaman Istana Bogor tidak sebanding dengan populasi rusa yang terus meningkat.
- Pernah Dihibahkan
Semenjak dibawa ke Indonesia, jumlah rusa Istana Bogor pernah mencapai angka 880 ekor.
Luas kawasan istana adalah 28 hektare, dengan luas padang rumput halaman untuk tempat hidup rusa totol seluas 20 hektar, luas tersebut seharusnya hanya mampu menampung 400 ekor saja.
Dengan adanya overpopulasi, rumput sebagai makanan pokok rusa pun berkurang. Pegawai rumah istana perlu memberikan makanan tambahan berupa tepung gandum dari Amerika Serikat dan ubi jalar potong.
Oleh karena itu, pengelola istana menghibahkan sejumlah rusa kepada berbagai penangkaran swasta maupun pemerintah. Di antaranya adalah, Hutan Cifor Bogor, Taman Safari Cisarua, Taman Monas Jakarta, Mantan Wapres, Kawasan Bukit Baruga Antang Makassar, Penangkaran Taman Kelestarian Hayati (Kehati) PT Semen Padang, Perta Arun Gas, Penangkaran kampus Unhas.
Penyaluran rusa totol ini bertujuan untuk mencegah populasi berlebih. Per 2021, populasi rusa Istana Bogor adalah sebanyak 713 ekor.
- Susah Didekati
Meski tampak jinak, rusa-rusa itu sebenarnya dianggap sebagai hewan liar. Karenanya, rusa totol pun sulit didekati dan hanya bisa kamu lihat dari pagar luar istana
Meski begitu, pengunjung biasanya akan mencoba memberi makan para rusa dari luar pagar. Mereka biasanya membeli wortel dari para penjual yang mangkal di pinggir jalan sekitar istana.
Jika beruntung, rusa totol bisa saja mendekat dan menyapa para pengunjung.
Namun, Pemerintah Kota Bogor sebenarnya mengimbau agar masyarakat tidak memberi makan rusa Istana Bogor, untuk mencegah infeksi penyakit mulut dan kuku (PMK) yang bisa menyerang rusa.
- Maskot Kota Bogor
Dengan jumlahnya yang mencapai ratusan, rusa Istana Bogor tidak lagi dianggap sebagai pendatang. Kehadirannya bahkan telah berhasil mencuri hati warga Bogor.
Oleh karena itu, pada 1995, Pemkot Bogor pun secara resmi menjadikan rusa totol sebagai figur fauna identitas Kota Bogor melalui Surat Keputusan Walikota No. 520/SK.219-EKON/95.
Rusa pun semakin dikenal masyarakat, yang lebih sering menyebutnya sebagai “uncal” yang berarti ‘kijang’ dalam Bahasa Sunda.
Bahkan, saat ini Pemkot Bogor telah menjadikan Rusa tersebut menjadi ikon Kota Bogor yang disebut Rusa Bogor atau RUBO.(***)