Bogor24Update – Taman lingkungan dengan fasilitas lengkap hadir di Perumahan Graha Grande, Sukaresmi, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor.
Taman tersebut diresmikan Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, bersama Anggota DPRD Kota Bogor, Safrudin Bima.
Dedie Rachim mengatakan bahwa Pemkot Bogor terus berupaya membangun ruang terbuka hijau (RTH) dan ruang publik dengan tujuan agar masyarakat bisa beraktivitas, baik berolahraga maupun kegiatan sosial kemasyarakatan lainnya.
“Alhamdulillah, di Tanah Sareal ini, di Graha Grande, hadir RTH melalui pokok pikiran (Pokir) dari Pak Safrudin Bima, sehingga bisa mewujudkan taman yang tadinya flat saja kini dilengkapi lapangan dan jogging track. Jadi warga bisa beraktivitas dan berkumpul bersama,” kata dia.
Pokok Pikiran (Pokir) dengan konsep ruang terbuka hijau ini, lanjutnya, juga sejalan dengan program Pemkot Bogor yang terus menambah ruang publik di tengah masyarakat, sehingga kesehatan dapat terjaga dan angka harapan hidup masyarakat semakin meningkat.
Sementara itu, Ketua Fraksi PAN DPRD Kota Bogor, Safrudin Bima, mengatakan bahwa pokir ini hadir dari kebutuhan masyarakat akan ruang terbuka hijau dan ruang publik untuk bermain anak, berkumpul bersama keluarga, aktivitas olahraga, dan kebutuhan akan udara yang segar.
“Dengan hadirnya taman lingkungan ini, setiap waktu, setiap saat, atau hari libur, warga bisa ikut serta bergerak, beraktivitas, dan berolahraga. Hubungan dengan tetangga semakin dekat, semakin erat, terbentuk sebuah keluarga dan warga yang hebat. Itulah tujuan pembangunan hadir di tengah masyarakat,” ucapnya.
Ia terus mendorong agar pembangunan Kota Bogor hadir di depan pintu rumah warga, sehingga konsep taman lingkungan ini bisa direplikasi di berbagai tempat di Kota Bogor.
“Jadi ini bisa direplikasi di seluruh wilayah, baik tingkat RW maupun RT. Saya sejak dulu sering menyampaikan bahwa pembangunan Kota Bogor harus digeser ke sayap kota, ke pinggir kota, ke kawasan perbatasan, tidak lagi hanya berpusat di tengah kota,” tuturnya.
Karena menurutnya, jika di pusat kota terdapat keterbatasan lahan. Sehingga harus didorong ke sayap kota.
“PDM didorong masuk, pendidikan didorong, kesehatan didorong, dan sektor lainnya didorong, supaya Bogor ini terkepung oleh pengembangan swadaya masyarakat,” pungkasnya. (*)





















