Bogor24Update – Dugaan bayi dibuang yang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di Kampung Cariu, Desa Cariu, Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor pada Kamis 4 Juli 2024, akhirnya terbongkar.
Dugaan tersebut benar setelah Polsek Cariu mengamankan seorang perempuan berinisial TE (42) yang diduga kuat merupakan ibu kandung sekaligus pembuang bayi.
Kapolsek Cariu, Kompol Denden Sukmara menjelaskan, TE diamankan setelah pihaknya mendapatkan informasi dari puskesmas di wilayah tersebut ada seorang ibu yang baru melahirkan beberapa saat sebelum kabar bayi ditemukan.
BACA JUGA :
“Kami dapat informasi dari puskesmas kemudian melakukan pencarian terhadap TE yang dikabarkan habis melahirkan,” kata Denden dalam keterangannya, Jumat 5 Juli 2024.
Pencarian itu pun membuahkan hasil. TE berhasil diamankan oleh jajaran Polsek Cariu. Tidak dijelaskan detail dimana perempuan tersebut ditangkap.
Baca Juga :Â Diduga Dibuang, Bayi Terbungkus Kain Hitam Ditemukan Meninggal di Cariu
Namun menurut Denden, pelaku mengakui perbuatannya setelah menjalani serangkaian pemeriksaan dari petugas.
“Hasil pemeriksaan pelaku mengakui bahwa seorang bayi tersebut dibuang oleh dirinya,” jelasnya.
Setelah mengakui perbuatannya, pelaku TE diamankan pihak kepolisian untuk penyelidikan lebih lanjut.
“Sementara terhadap pelaku sampai saat ini masih dilakukan Pemeriksaan oleh penyidik PPA Polres Bogor, pelaku akan mempertanggungjawabkan atas perbuatannya,” jelas Denden.
Sebelumnya diberitakan, warga digegerkan dengan penemuan bayi terbungkus kain hitam dalam keadaan meninggal dunia di Kampung Cariu, Desa Cariu, Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor, Kamis 4 Juli 2024.
Kapolsek Cariu, Kompol Denden Sukmara menjelaskan, bayi yang ditemukan sekitar pukul 08.15 WIB itu bermula pada saat saksi bernama Dela Amanda Putri hendak hendak berangkat kerja.
Menurutnya, bayi tersebut ditemukan berjenis kelamin laki-laki dan ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia.
“Penemuan bayi diketahui berjenis kelamin laki-laki yang sudah meninggal dunia di tempat parkir rumah Hj. Ijah,” jelas Denden.(*)
