Bogor24Update – Tidak hanya buahnya yang memiliki nilai jual, ternyata kembang durian juga bisa jadi sumber pundi pundi keuangan sehingga mampu mendongkrak perekonomian warga.
Seperti halnya yang dilakukan Tofik Hidayat, salah satu warga Kampung Palias RT 02/07, Desa Rabak, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor.
Tofik mengaku, dirinya sudah menggeluti usaha kembang durian sudah 9 tahun lalu, bahkan usaha yang ia tekuni ini bisa mendapatkan omset hingga ratusan juta rupiah.

“Alhamdulillah tahun kemaren 12 ton panennya, sekarang 13 ton, ya sekitar 150 juta lah setiap panen,” katanya, Senin, 26 Juni 2023.
Topik menjelaskan, kembang durian tersebut ia dapatkan dari masyarakat, lalu ditampung olehnya dan dipasarkan melalui media sosial dan pasar-pasar tradisional dengan harga 15 ribu perkilonya.
“Iya nunggu panen, jadi manfaatin bunganya, hasil alam sayang kan kalau dibuang keinjek-injek, ya kita cari pasaran yang lebih bagus supaya masyarakat ekonominya kebantu,” jelasnya.
Topik juga mengungkapkan, saat ini jaringan pasarnya sudah masuk ke beberapa wilayah seperti Depok, Bekasi dan Jakarta.
“Penjualan dari media sosial, facebook, dan penjualannya sendiri pertama masuk ke Depok, terus masuk ke Cibubur, terus ke Bekasi, Kramat Jati, dan terakhir ini ada pesanan di Cibinong,” ungkapnya.
Seperti diketahui, kembang durian merupakan bahan masakan yang bisa diolah menjadi berbagai macam makanan seperti, tumisan, sayur lodeh, dan juga sayur gulai.
“Dia (kembang durian) rasanya kaya jamur, buat dioseng, dibikin tumis, sayur lodeh, kebanyakan kan dari masakan padang, sayur gulai, bala bala,” tandasnya.