Bogor24Update – Sebanyak 290 peserta ikut ambil bagian menampilkan karya terbaiknya dalam Bogor Inovation Award (BIA) 2025 yang digelar di Grand Ballroom GSC Lantai 5 STP IPB, Kota Bogor, Kamis, 25 September 2025.
Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, yang membuka acara tersebut menyampaikan berdasarkan laporan Bapperida Kota Bogor jumlah peserta BIA dari tahun ke tahun mengalami peningkatan.
BIA tahun ini diikuti 290 peserta menunjukkan peningkatan pesat dibandingkan pada 2024 yang diikuti sebanyak 204 peserta.
Dedie mengharapkan selain meningkat peserta juga kualitas dari inovasi yang digagas oleh mereka bisa diselaraskan dengan persoalan yang ada di Kota bogor.
“Ada juga kriteria-kriteria khusus terkait dengan permasalahan persampahan, permasalahan perparkiran, permasalahan kemacetan sehingga ide, inovasi, dan gagasan itu kami coba juga sebagai dari kegiatan dan program Kota Bogor,” ujarnya.
Dedie menyebut, hal itu juga sebagai sebuah langkah komitmen pemikiran dari masyarakat untuk kebaikan Kota Bogor.
Dengan adanya korelasi ini, mereka yang mempunyai gagasan teruji dengan implementasi yang masih ada masalah lain terpicu untuk berpikir kreativitas dan memberikan gagasan baik untuk Kota Bogor.
“Banyak produk yang dihasilkan dan inovasi dari pelajar lebih kepada ide-ide yang tujuannya meningkatkan ekonomi, yang menarik tadi ada kulit pisang bisa dijadikan keripik yang selama ini tidak terpikirkan, dengan sedikit pengolahan ternyata menimbulkan dampak ekonomi yang bisa dimanfaatkan,” papar Dedie.
“Ya, kalau dikapitalisasi menjadi keripik kulit pisang khas Bogor itu kan belum ada, saya juga baru sekali makan keripik kulit pisang. Rasanya unik termasuk tadi limbah Virgin Coconut Oil (VCO) dijadikan sambal. Biasanya kan VCO untuk menurunkan kolesterol. Itu ide kreativitas dan inovasi menarik dari anak-anak, bisa juga kalau packing bagus, mereknya bagus dan bisa jadi nilai ekonomi,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Bapperida Kota Bogor, Rudi Mashudi, menuturkan kegiatan ini untuk membangun ekosistem inovasi di Kota Bogor dan tahun ini yang keenam sejak dimulai BIA pada 2019.
“Kami berharap pemerintah memfasilitasi inovasi dan kreatifitas dari masyarakat,” ucap Rudi.
Untuk tahun ini, ia memaparkan kategori peserta dari SMP sederajat, SMA sederajat, perguruan tinggi, masyarakat, dan aparatur sipil negara (ASN).
“Total seluruh 290 peserta dan tahun lalu 204 peserta, tahun 2016 hanya 84 peserta, jadi setiap tahun ada kenaikan jumlah peserta. Kemudian dari sisi kategori inovasi lingkungan hidup, energi terbarukan, ekonomi kreatif dan hal-hal yang menjadi bagian permasalahan kota,” jelasnya.
Rudi menjelaskan ide inovasi tahun ini rata-rata berawal dari keresahan dan terlihat saat ekspose di Balai Kota, ada beberapa hal yang harus dikuatkan dalam inovasi ini.
Oleh karena itu, pihaknya tahun ini mengarahkan untuk tingkat pelajar bekerjasama dengan salam ekosistem. Mereka akan difasilitasi lagi dan diberi bimbingan teknis oleh stundent enterpreneur ship project atau Step.
“Sementara untuk masyarakat kami bekerjasama dengan lembaga science teknologi (STP IPB). Dimaksudkan agar produk makanan bagus dikonsumsi,” jelasnya. (*)