Bogor24Update – Sebanyak 38 kepala keluarga akan segera menempati hunian tetap (Huntap) di Kampung Ciranjang, Kelurahan Pamoyanan, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor.
Secara simbolis penyerahan kunci huntap dilangsungkan di Aula Kantor Kecamatan Bogor Selatan, Kamis, 16 Januari 2025.
Penjabat (Pj) Sekda Kota Bogor, Hanafi mengatakan, para kepala keluarga yang akan menghuni huntap merupakan warga terdampak bencana alam pada April 2023 di Kelurahan Empang, Batutulis, dan Lawanggintung.
Mereka akan menempati 38 unit huntap yang dibangun di atas lahan seluas 4.000 meter persegi menggunakan dana siap pakai (DSP) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Tahun Anggaran 2024.
“38 unit rumah ini tipe 36, ada ruang tamu, kamar tidur, kamar mandi, dan sebagainya. Bahkan dilengkapi fasilitas listrik dan air minumnya,” ujar Hanif.
Tak hanya itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor memfasilitasi huntap dengan pembangunan tembok penahan tanah (TPT) dan disediakan sebidang lahan yang nanti bisa digunakan untuk sarana olahraga atau taman bermain warga.
“Kami juga fasilitasi mereka ini kan masuk DTKS (data terpadu kesejahteraan sosial) ada menerima bantuan-bantuan dari pemerintah itu tidak hilang haknya,” imbuhnya.
Selain itu, Hanafi mengatakan bahwa Pemkot Bogor mengeluarkan kebijakan untuk tidak mengenakan biaya sewa atas tanah atau nol rupiah selama 2 tahun.
Hal tersebut sesuai aturan yang ada dan setelah melalui pembahasan serta berbagai pertimbangan lainnya, salah satunya status ekonomi mereka.
“Asumsi kami setelah 2 tahun harapannya ekonomi mereka membaik. Nanti setelah 2 tahun dikenakan sewa atas tanah dan saya yakin bayarnya tidak mahal, dikisaran 500-700 ribuan per tahun,” terangnya.
Kendati begitu, ia mengemukakan tidak menutup kemungkinan ke depan ada kebijakan lain, karena akan ada pengecekan setelah mereka 2 tahun menempati huntap.
“Mungkin saja nanti setelah dua tahun ada kebijakan lain. Yang penting sekarang, selamatkan dulu mereka, tidak kehilangan tempat tinggal, disiapkan tempat tinggal dengan layak atas bantuan dari pemerintah pusat,” katanya.
Pihaknya juga akan memfasilitasi aspirasi warga berkaitan dengan sarana pendukung lainnya sambil berjalannya penempatan huntap.
“Tadi ada masukan juga dari warga untuk musala, tempat sampah dan sebagainya. Ini sambil berjalan kami evaluasi. Jadi tidak hanya memindahkan begitu saja,” ujarnya.
Hanafi memastikan mereka akan menempati huntap tersebut secepatnya atau diperkirakan di Januari 2025 ini.
“Ini secepatnya karena sudah banyak permintaan ‘Pak kapan dipindah?’. Karena sebagian besar mereka pada ngontrak. Nanti ada peresmian di bulan ini,” tandasnya. (*)