“Yang sudah menderita penyakit tersebut harus minum obat secara teratur, terus menerus seumur hidup supaya tidak komplikasi,” jelas Rohjayanti.
Untuk mencegahnya, Dinkes Kabupaten Bogor telah berkolaborasi bersama Puskesmas untuk melakukan pemeriksaan di sekolah-sekolah.
“Begitu ada yang sakit, kita rujuk untuk tes ulang didiagnosa gula darahnya melebihi 200 dan ditata laksana oleh Puskesmas,” tuturnya.
Dengan tingginya kasus di 2024, Rohjayanti menekankan kepada masyarakat untuk melakukan pola hidup sehat dan olahraga yang teratur untuk memecahkan gula darah yang ada di dalam tubuh.
“Masyarakat harus melakukan prinsip cerdik seperti cek kesehatan berkala, enyahkan asap rokok, rajin aktivitas fisik, diet dengan kalori seimbang, istirahat cukup dan kelola stress,” pungkasnya.(*)