Bogor24Update – Sebanyak 75 dokter muda, Kadet sarjana kedokteran dari Fakultas Kedokteran Militer Universitas Pertahanan (Unhan) akan menjalani program klinik di dua rumah sakit (RS) di Kota Bogor.
Kedua RS tersebut, yakni RS pendidikan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor dan Rumah Sakit Marzoeki Mahdi. Selain di Kota Bogor, dokter muda Kadet sarjana kedokteran ini juga akan mengisi RS Bhayangkara Kramat Jati.
Serah terima dokter muda kadet sarjana kedokteran, diserahkan Wakil Rektor 1 Bidang Akademik dan Perencanaan Unhan, Laksda TNI Agus Adriyanto dan diterima Wali Kota Bogor, Bima Arya, pada Jumat kemarin.
Acara yang berlangsung di Paseban Sri Baduga, Balai Kota Bogor itu dihadiri oleh pimpinan rumah sakit, dekan, dosen dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor.
Wali Kota Bogor, Bima Arya mengatakan, selama berada di rumah sakit para Kadet ini akan ditempa menjadi pejuang kemanusiaan yang tangguh.
Sebagai wali kota Bogor, dirinya menyatakan bangga kepada para Kader yang akan menjalani program klinik di RS di wilayahnya.
“Kota Bogor dan RSUD sangat berbangga, saya sebagai wali kota bangga sekali menerima semua untuk bergabung memperkuat barisan melayani warga,” ujarnya dikutip Sabtu, 3 Maret 2024.
“Karena ini bukan saja soal akreditasi, bukan soal gengsi, tapi ini tantangan memberikan pelayanan publik yang maksimal untuk memberikan yang terbaik bagi warga Kota Bogor,” lanjutnya.
Dijelaskan, saat ini tingkat keterisian ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Kota Bogor penuh oleh pasien. Dari data yang diterimanya dari rumah sakit ada beberapa pasien yang datang karena indikasi demam berdarah.
Selain itu, pelayanan kesehatan tidak hanya dihadapkan pada ketersediaan kapasitas, Kota Bogor juga dihadapkan pada akses warga untuk mengakses layanan kesehatan.
Sehingga, ujar Bima Arya, selama menjabat sebagai wali kota, kapasitas RSUD terus ditingkatkan, termasuk pelayanan puskesmas.
“Kota Bogor telah berjuang selama 10 tahun, kita punya the one and only rumah sakit umum daerah yang telah kita ambil alih di tahun 2014, kemudian kita bangun habis-habisan setiap tahun, ada dana dari kementerian, provinsi, dana dari APBD kota. Tahun ini 682 tempat tidur kita targetkan,” terangnya.
Meski demikian, penambahan kapasitas dimaksud dirasa juga masih kurang, jika melihat sebanyak 50 persen pasien berasal dari luar Kota Bogor.
Sehingga, selama 10 tahun terus melakukan renovasi 25 puskesmas dan menambah puskesmas baru di Kota Bogor.