Bogor24update – Wali Kota Bogor Bima Arya membongkar pasang jajaran birokrasi. 10 orang di antaranya pejabat eselon II di lingkungan Pemkot Bogor.
Mereka adalah, Agung Prihanto dari Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan menjabat Staf Ahli Walikota bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan.
Rakhmawati dari Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana menjabat Asisten Administrasi Umum Setda Kota Bogor.
Kursi Rakhmawati diisi Anas Rasmana dari sebelumnya Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian. Penggantinya, adalah Chusnul Rozaqi dari Kepala Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.
Sujatmiko Baliarto dari Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil menjabat Kepala Dinas Pendidikan menggantikan Hanafi yang kini menjabat Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Bogor.
Sementara Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dijabat oleh Ganjar Gunawan. Penggantinya, Atep Budiman sebagai Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian.
Iceu Pujiati dari Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menjabat Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan.
Kursi Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dijabat Dody Achdiat dari sebelumnya Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Bogor.
Selain pejabat eselon II, tercatat ada 208 pejabat eselon III hingga lurah serta 4 jabatan fungsional tenaga kesehatan yang dilantik hari ini, Jumat, 3 Februari 2023 di Plaza Balaikota Bogor.
Bima Arya usai melantik mengatakan, pelantikan para pejabat Pemkot Bogor ini telah melalui proses yang panjang sesuai dengan aturan, juga ada izin dari Kemendagri dan KASN.
Saat ini, terang Bima Arya, ada dua kursi kepala organisasi perangkat daerah (OPD) yang segera dilakukan seleksi terbuka atau open bidding.
Keduanya, yakni Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang serta Dinas Arsip dan Perpustakaan.
“Dua ini open bidding hari ini langsung bersurat ke Kemendagri untuk segera diisi karena kita ingin betul-betul berlari untuk mengejar target,” katanya.
Disamping itu, dia juga memperkirakan open bidding akan digelar kembali seiring beberapa kepala dinas yang pensiun di tahun ini.
Bima Arya berharap betul para pejabat terlantik berkerja dengan hati memudahkan urusan warga sehingga jangan menyulitkan urusan warga.
“Setiap tanda tangan kita ada artinya buat warga. Setiap rupiah yang kita alokasikan itu mungkin akan mengubah nasib warga. Saya ingin semua all out menjadi petarung untuk melayani warga dengan lebih baik lagi,” ucapnya. (Haris)