Bogor24Update – Karang Taruna (Kartar) RW 09, Desa Laladon, Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor, mulai menekuni budidaya maggot. Mereka optimis usaha ini bisa menguntungkan sekaligus ramah lingkungan, pasalnya pakan maggot sendiri berasal dari sampah organik.
“Maggot ini merupakan alternatif pakan yang murah bagi para peternak ikan dan juga peternak ayam, jadi potensi ekonomisnya sangat menguntungkan,” ujar salah seorang anggota Kartar RW. 09, Repaldi Maulana, Jumat, 3 Februari 2023.
Menurut Repaldi, selain bernilai ekonomis, maggot merupakan larva dari jenis lalat Black Soldier Fly (BSF) (Hermetia Illucens) yang mampu mendegradasi sampah organik lebih cepat, tidak berbau dan menghasilkan kompos organik.
“Budidaya maggot ini sangat menguntungkan karena modalnya yang minim, dan pakan yang diberikan pun berasal dari sampah organik yang bisa kita cari tanpa mengeluarkan uang. Jadi bisa mengurangi sampah organik di masyarakat,” imbuhnya.
Ia mengaku, budidaya maggot ini ia jalani seusai mengikuti pelatihan melalui program “Dosen Pulang Kampung” oleh salah satu dosen di IPB University yang bekerjasama dengan Biomag.
“Awalnya, saya bersama rekan karang taruna lainnya 7 orang, mengikuti pelatihan maggot, setelah kita selesai pelatihan dan mendapatkan sertifikat, lalu kita bergerak untuk budidaya maggot ini,” jelasnya.
Repaldi bersama rekan lainnya memulai budidaya magot dengan memanfaatkan peralatan dari Biomag. Sedangkanbuntuk pengembangan, pihaknya mengajukan permohonan bantuan permodalan kepada pihak desa setempat.
“Kita memulainya dari peralatan yang diberikan Biomag, karena ingin berkembang, kita ajukan Rencana Anggaran Biaya (RAB) ke Desa untuk membuat sarana dan prasarana budidaya maggot ini, dengan dibantu patriot desa dan alhamdullilah Desa pun menyetujui,” terang Repaldi.
Dari usaha yang digelutinya saat ini, Repaldi bersama rekan lainnya telah mampu menghasilakn 75 Kg magot per satu kali panen setuap dua minggu sekali.
“Panennya 2 minggu sekali, kita dapat rata rata 75 kg, dan kita pun sudah menjual ke beberapa wilayah seperti Bantarkambing, Metland Cileungsi, Alam tirta Ciomas, dan Leuwiliang,” ucap Repaldi.
Ia berharap, budidaya maggot tersebut bisa terus berjalan dan berkembang, serta bisa memasarkan lebih banyak lagi ke daerah-daerah di Bogor dan luar Bogor.
“Harapannya bisa menambah produksi, tidak hanya menjual maggot fresh aja, tapi juga bisa menjual bibit maggot dan maggot kering, terus penjualannya bisa lebih luas lagi,” tandasnya.