Bogor24update – Proyek jembatan Jalan Otto Iskandardinata (Otista) saat ini memasuki proses lelang di unit kerja bagian pengadaan barang dan jasa (PBJ).
Di portal LPSE Kota Bogor, tender proyek yang digawangi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Bogor ini bernilai pagu anggaran Rp52,6 miliar.
Kepala DPUPR Kota Bogor, Rena Da Frina mengatakan, dirinya memperkirakan proses lelang proyek jembatan Otista hingga penentuan pemenang tender selama satu bulan.
“Otista sudah tayang (lelang), mudah-mudahan sebulan dari sekarang bulan April sudah dapat pemenangnya,” kata Rena dikutip Sabtu, 18 Maret 2023.
Pihaknya juga berharap proses lelang proyek jembatan Otista berjalan lancar sesuai jadwal, dengan kata lain tidak ada gagal lelang.
“Kita berharap tidak akan ada gagal lelang karena kemaren juga sudah disampaikan oleh bapak Cecep PBJ bahwa tidak ada yang mengunci, jadi tidak ada spek-spek yang terlalu mengunci yang sangat mengarah pada satu orang atau satu perusahaan,” ungkapnya.
Sesuai target perencanaan, terang Rena, pembangunan jembatan Otista sudah bisa dimulai pelaksanaannya sepekan setelah hari raya Idul Fitri.
“Karena pekerjaan itu besar, dan harus dibongkar semua bangunannya, jadi tidak ada lalu lalang, clear area pekerjaan,” katanya.
Penutupan area pekerjaan 150 meter dari bibir sungai Ciliwung hingga ke arah SD Negeri Bangka Kota Bogor. Sementara sisi lainnya, 50 meter hingga arah ke Warung Bogor.
“Jadi area kerja di situ. Karena memang ada crane juga yang masuk, ada dumptruck, dan alat-alat besar yang masuk. Itu sudah kita sosialisasikan ke kecamatan dan kelurahan,” katanya.
Dia menambahkan, area pekerjaan pun akan tertutup dengan seng, sehingga tidak bisa diakses sembarangan, dengan waktu pengerjaan selama tujuh bulan.
Namun, ia memastikan untuk akses trotoar masih bisa dipergunakan. Hanya saja, untuk kendaraan tidak bisa parkir di area depan akses pekerjaan.
“Nanti ada u-turnnya di sana dekat jalan Bangka, bisa belok di situ, bisa parkir di situ dan satu lagi di depan bebek pak Aris,” terangnya.
Untuk para pedagang di sekitar lokasi pembangunan, kata Rena, Dinumkmdagin telah mengumpulkan langkah-langkah ke depan bagi mereka selama masa pelaksanaan nanti.
Ia juga menyampaikan, untuk getaran saat pekerjaan, dari bagian perencanaan bilang jika untuk paku bumi tidak ada, hanya pengeboran saja.
“Ngebor pun getarannya tidak, karena kan khawatir rumah- rumah warga di pinggir kali takutnya goyang. Nanti setelah dapat pemenang akan kita sampaikan bahwa mereka akan menjamin, tidak ada dampak warga sekitar. Kalaupun berdampak mereka harus bertanggungjawab,” kata Rena.
Pembangunan jembatan dengan bentangan 50 meter tersebut juga meliputi pelebaran ruas Jalan Otista, pedestrian, dan jalur moda transportasi berbasis trem. (Ris)