Bogor24Update – Mengantisipasi meningkatnya kegiatan diluar jam sekolah selama Ramadan, Polresta Bogor Kota melalui Satuan Intel usulkan sejumlah program kegiatan
Hal itu disampaikan langsung Kasat Intel Polresta Bogor Kota, Kompol Rezky Syam, dalam Rapat Koordinasi bersama Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor dan KCD Regional 2 Jawa Barat serta Satgas Pelajar, di Aula Disdik Kota Bogor, Jumat 24 Maret 2023 pagi.
Kompol Rezky Syam menuturkan, pihaknya mengusulkan sejumlah kegiatan positif bagi para siswa, khususnya sekolah sekolah yang kerap bermasalah dan melakukan tawuran.
“Makanya tadi kita bahas terkait perlunya pesantren kilat bersama, hypnotheraphy bersama untuk sekolah sekolah yang kira kira sering melakukan tawuran,” ungkap Rezky saat dikonfirmasi.
Ia menambahkan, mengingat peristiwa yang menimpa Arya Saputra siswa SMK Binawarga I beberapa waktu lalu, diakui Rezky, pihaknya memandang perlu bersama Disdik Kota Bogor dan KCD serta Satgas Pelajar, untuk terus melakukan langkah evaluasi, agar hal serupa tidak kembali terulang.
“Betul, ini erat kaitannya dengan peristiwa sebelumnya, kita selalu melakukan analisa dan evaluasi disetiap kegiatan apa yang kurang, apa yang harus kita perbaiki dan apa yang harus dilakukan koordinasi bersama, agar hal serupa tidak terulang lagi,” jelasnya.
Menurut Kasat, formulasi yang paling penting dalam menyikapi fenomena yang berkembang dikalangan pelajar, adalah terus melakukan ikhtiar secara kebersamaan dengan melaksanakan program secara konsisten, berkesimbungan, terkait dengan pembinaan mental dan spiritual siswa.
“Siswa atau pelajar itu membutuhkan sesuatu yang rutin, khusus, serius, yang dimana kita fokus untuk membina terkait pendidikan dan mental mereka,” ujarnya.
Jika selama ini KCD terlihat lebih parsial, menurut Rezky, sudah saatnya untuk bersama sama dengan Dinas Pendidikan Kota Bogor dan semua stakeholder, menggabungkan berbagai potensi, untuk menjadi solusi dalam mengantisipasi persmasalahan saat ini.
“Kita gabungan bersama, KCD punya kemampuan apa, ayo gabungkan dengan disdik, dengan kepolisian dengan TNI, agar permasalahan ini bisa teratasi dan terantisipasi,” papar Rezky.
Terkait keberadaan Satgas Pelajar, Rezky berharap ada program khusus yang nantibya Satgas Pelajar itu tidak hanya dilakukan oleh voulentir para guru dan kepala sekolah tapi semua harus hadir dalam menanggulangi persoalan tawuran pelajar tersebut.
“Ya tidak hanya oleh satgas, tapi KCD harus hadir, Polisi dan TNI, termasuk juga dinas-dinas terkait seperti kominfo dan yang lainnya juga hadir dalam penanggulangan masalah ini,” pungkasnya.