Bogor24Update – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bogor berjanji akan mengawal realisasi pembangunan SMPN 4 Citeureup yang tengah terjadi polemik lahan saat ini.
Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto mengatakan, permasalahan lokasi pembangunan SMPN 4 Citeureup di Desa Leuwinutug tak perlu dijadikan soal.
Menurutnya, yang terpenting untuk menyelesaikan masalah itu adalah mewakili masyarakat dalam terwujudnya pembangunan SMPN 4 Citeureup.
“Bicara lokasinya mau disebelah manapun buat kami tidak jadi soal, yang terpenting aspirasi kami sampaikan dan mewakili representasi masyarakat Kabupaten Bogor khususnya Kecamatan Citeureup,” kata Rudy, Sabtu, 26 Agustus 2023.
Usulan pembangunan SMPN 4 Citeureup di Desa Leuwinutug juga sudah sedari awal telah didukung oleh seluruh kepala desa di Kecamatan Citeureup.
“Kemudian didukukung oleh beberapa tokoh masyarakat kami usulkan di 2020 difokuskan di 2021. Namun, karena Covid-19, di 2022 kita fokuskan kembali, 2023 kami anggarkan kembali dan sampai bulan Agustus pun belum terselesaikan,” papar dia.
Namun, sambungnya, polemik lahan SMPN 4 Citeureup malah semakin menjadi-jadi. Pihaknya pun bertanya-tanya apakah ada kepentingan dalam realisasi pembangunan SMPN 4 Citeureup ini.
“Pada saat hari ini jadi permasalahan yang lebih besar ini punya kepentingan apa?. Kita mau buat sekolah, bukan bikin kafe, bukan bikin tempat hiburan, bukan bikin objek wisata,” tegas dia.
Disamping realisasi SMPN 4 Citeureup, pihaknya juga akan mendorong SMPN di Pabuaran Cibinong yang merupakan usulan dan aspirasi masyarakat di daerah tersebut sejak 2020 lalu.
“Kita mengusulkan sejak 2020, kenapa harus dibuat kajian dulu, karena kita hari ini menggunakan sistem pendidikan zonasi. Kenapa di Pabuaran harus ada sekolah, karena bicara zonasi sekolah paling dekat adanya di Jalan Mayor Oking di kelurahan Ciriung yang kedua di Pondok Rajeg,” pungkasnya.