Bogor24Update – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Bogor menggelar Musyawarah Cabang (Muscab) tahun 2023.
Acara tersebut berlangsung di ruang rapat Baranangsiang Hotel Ririn, Kelurahan Baranangsiang Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor.
Salah satu agenda Muscab tersebut di antaranya pemilihan ketua DPC Organda Kota Bogor periode 2023 – 2028. Ada dua orang bakal calon ketua, yaitu Sunaryana dan H. Ismail.
Ketua DPD Organda Jawa Barat, Dida Suprinda menyampaikan siapapun nanti yang terpilih dalam muscab ke VIII ini harus bisa memajukan dan menyejahterakan anggotanya dengan berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Bogor.
“Setelah ada kepengurusan baru, silahkan program-programnya dilaksanakan, untuk mengikuti prosedural yang sudah dijalankan, dan harus ada kerja sama dalam melakukan pembinaan dengan Dishub,” kata Dida, dalam sambutannya, Kamis 14 Desember 2023.
Ia mengatakan, berkaitan dengan kepengurusan yang baru nanti, jika terjadi penolakan dengan kebijakan yang kurang mengena terhadap organisasi yang dicintainya tetap harus menjunjung musyawarah dan mufakatnya.
“Jangan dibesarkan dengan aksi demo atau unjuk rasa, yang harus dipikirkan bagaimana permasalahan angkutan umum yang bisa berjalan sesuai dengan prosuderal yang legal,” ujarnya.
Selain itu, dirinya berharap dengan pergantian kepengurusan yang baru nanti harus ada program jangka pendek, misalnya pembinaan sumber daya manusia (SDM) agar profesional setiap per triwulan.
“Salah satunya itu dengan memberikan pembinaan terhadap pengemudi atau dengan mengemudi yang rapi bagusnya lagi menggunakan seragam,” jelas dia.
Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya yang hadir dalam acara tersebut menyampaikan, di ujung masa baktinya yang akan habis akhir Desember 2023, dirinya memohon permintaan maaf selama menjabat 10 tahun ada kebijakan yang tidak berkenan dengan Organda atau pengemudi angkot.
“Kami mohon maaf atas kebijakan-kebijakan yang 10 tahun ini terutama kepada angkutan umum,” kata Bima Arya.
Ia menjelaskan, dengan terpilihnya wali kota Bogor yang baru nanti diharapkan juga bisa menjalankan program khususnya angkutan umum yang ada di Kota Bogor.
“Siapapun yang terpilihnya nanti, harus menjalankan dan melanjutkan program yang ada rerouting, BTS (Buy The Service) jangan sampai kembali titik nol,” tandas dia.