Bogor24Update – Sebanyak 30 pemuda dan pemudi dari 15 kota di Indonesia mengikuti program Project 100 ‘Membangun Masa Depan Kota’ di Kota Bogor.
Acara yang berlangsung sampai 100 hari terakhir masa jabatan Wali Kota Bogor ini digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor berkolaborasi dengan Pemimpin.id.
Kegiatan itu mengajak pemuda dan pemudi yang lolos seleksi untuk ikut serta memimpin inisiatif pembangunan kota yang berkelanjutan dan responsif terhadap tantangan masa kini dan masa depan.
Di tahap awal program Project 100 sebanyak 30 peserta yang berasal dari 15 kota di Indonesia datang ke Kota Bogor untuk mengikuti Leadership Boot Camp selama dua hari.
Dalam kegiatan tersebut para peserta mendapatkan paparan terkait kepemimpinan langsung dari Wali Kota Bogor Bima Arya di Paseban Sri Bima, Balai Kota Bogor.
Bima Arya mengatakan, ia mengundang teman-teman ke Kota Bogor dengan harapan yang sangat besar. Hal ini menjadi ikhtiar menanam investasi masa depan untuk pemimpin masa depan di kota masing-masing.
Terlebih, sambungnya, 30 peserta ini merupakan peserta terpilih dari total 753 pendaftar. Sehingga menjadi momentum bagi peserta untuk bisa lebih memaknai apa arti memimpin.
“Saya tidak sendirian, ada para mentor dan sahabat saya yang akan membantu teman-teman memaknai arti kepemimpinan,” tambah Bima Arya dikutip, Senin, 15 Januari 2023.
Lebih lanjut Bima Arya menuturkan, bahwa memimpin bukan hanya sekedar menjalankan kekuasaan, memimpin juga bukan hanya sekedar diapresiasi karena memberikan arti.
Memimpin jauh lebih mulia daripada itu semua. Memimpin adalah tentang fleksibilitas, tidak bisa terlalu ambisius atau permisif. Kadang ada pemimpin yang terlalu ambisius untuk mencapai target-target tertentu, sementara stafnya tidak sanggup, kata Bima Arya.
“Pemimpin tidak boleh ambisius menyamakan dengan standarnya, tapi pemimpin juga tidak boleh terlalu permisif,” katanya.
Dijelaskan, pemimpin itu seperti konduktor yang bekerja dengan hati. Karena pemimpin bukan hanya selintasan periode saja, namun pemimpin itu perjalanan panjang untuk memberi makna, arti dan menjadi orang bermanfaat.
“Soal hati memang tidak pernah ada yang tahu, namun 100 hari ke depan akan membuktikan semuanya. Mana peserta yang hadir di Balai Kota ini dengan passion untuk menjadi orang yang lebih baik atau peserta yang hadir kesini hanya untuk eksistensi atau hanya selintasan untuk mengisi CV,” katanya.
Bima Arya melanjutkan, peserta yang mengikuti program Project 100 untuk menambah pengalaman di CV-nya memang tidak salah tapi kalau hanya karena itu saja, maka maqom dari peserta tersebut belum sampai untuk menjadi pemimpin dengan hati dan passion.
“Selama 100 hari ini, kami berharap para peserta mendapatkan perspektif baru yang lebih bermakna,” ucap Bima Arya.