Bogor24Update – Galeri Juang sukses menggelar diskusi membangun dinamika dan iklim kondusif seni di Kota Bogor di pelataran Museum Perjuangan, Kecamatan Bogor Tengah.
Acara diskusi yang menghadirkan sejumlah narasumber dan dimoderatori Heri Cokro berlangsung dinamis dan diselingi beragam pementasan teatrikal kemerdekaan oleh Jimmy Dozen.
Selain itu, pementasan lagu-lagu balada kritis oleh Kusnadi dan Band Joeang, monolog orasi Soekarno oleh Bung Karna, dan pembacaan puisi perjuangan oleh Eko Prayitno.
“Ini diskusi santai, namun sangat bermakna bagi para seniman jalanan yang ada di Kota Bogor,” kata Koordinator Galeri Juang, Tohir Kulikulo kepada Bogor24Update dikutip Kamis, 18 Januari 2024.
Menurutnya, kegiatan perdana yang rencananya akan dijadikan kegiatan bulanan setiap tanggal 17 atau pitulasan ini menghadirkan para pemantik materi dari beragam latar belakang yang selama ini bergerak di ranah kesenian dan kebudayaan.
“Para seniman Kota Bogor bisa dikatakan menjadi pejuang khususnya mempertahankan seni dan budaya yang tidak boleh luntur oleh budaya luar,” ujar dia.
Dari diskusi tersebut terungkap bahwa realitas kehidupan seni Kota Bogor dirasa belum cukup dinamis untuk sebuah iklim kreativitas, seniman bergerak sendiri belum ada event bersama yang ajeg serta potensi kurang tersalur.
“Kekuatan seniman lemah, karya seni tidak terdokumentasi dengan baik, sinergi dengan pemerintah belum kondusif, harus ada gerakan bersama untuk membangun iklim kesenian kota menjadi kota yang bermartabat, bercita rasa seni dan berbudaya adiluhung,” imbuhnya.
Sementara itu, Pengelola Museum Perjuangan, Beny Laras menyambut baik hadirnya para seniman di pelataran museum yang bisa menggunakan untuk kreativitas dan sosial.
Beny berharap dengan begitu museum sebagai situs benda-benda perjuangan bangsa Indonesia bisa menjadi referensi bagi generasi bangsa.
“Yang terpenting semangat juang dalam mengisi kemerdekaan, khususnya generasi penerus sesuai dengan cita-cita para pejuang terdahulu terus untuk estafet dalam mengembangkan kreativitasnya seni dan budaya,” ujar dia.
Menurutnya, sebagai generasi bangsa harus terus untuk berkreasi sifatnya positif dalam arti semangat perjuangan yang tanpa pamrih, terutama ke para anak didik atau pelajar, mahasiswa, dan juga masyarakat umumnya.
“Jadikanlah museum ini menjadi tempat sarana untuk sebagai menimba ilmu, memberikan peluang untuk bersinergi dan berkreativitas untuk mengembangkan bakat bagi yang pemula, maupun yang sudah berjalan dengan apa adanya,” pungkasnya.