Bogor24Update – Pengamat politik dari dua lembaga, yaitu Visi Nusantara Maju (Vinus) dan Lima Indonesia, menyatakan bahwa pemilu 2024 menjadi yang terburuk sepanjang sejarah demokrasi di Republik Indonesia.
Menurut pengamat politik Vinus, Yusfitriadi, pesta demokrasi tahun 2024 adalah yang terburuk yang pernah ada.
“Sejauh yang saya ketahui, tidak pernah ada pemilu seperti ini sebelumnya. Ada beberapa faktor utama yang membuatnya menjadi yang terburuk, terutama terkait orientasi kekuasaan yang mempengaruhi lembaga-lembaga hukum, seperti yang terjadi di Mahkamah Konstitusi,” ungkap Yusfitriadi, di Cibinong, Kamis 21 Maret 2024.
Yusfitriadi menjelaskan bahwa pengaruh politik terhadap lembaga hukim pada Pemilu 2024 tak lepas daripada peran politik dinasti yang dibangun Presiden Jokowi.
“Jokowi telah membangun dinasti politik dengan mengarahkan keluarganya ke dunia politik, meskipun secara kualifikasi dan rekam jejaknya tidak memadai,” tambahnya.
Selain itu, Yusfitriadi juga mencatat bahwa lembaga-lembaga terkait pemilu, seperti KPU, Bawaslu, dan DKPP, tidak menunjukkan sikap yang tegas dalam menangani pelanggaran dan penyelewengan.
“Bawaslu dan DKPP juga belum berhasil memberikan putusan yang efektif untuk menangani pelanggaran yang terjadi,” katanya.
Di sisi lain, pengamat politik dari Lima Indonesia, Ray Rangkuti, menyoroti masalah regulasi negara yang dinilai kurang profesional sebagai akar masalah utama dalam kehancuran pesta demokrasi.
“Pada level prosedural, banyak masalah terjadi, terutama terkait kinerja KPU yang tidak konsisten dalam menjalankan aturan,” jelasnya. (*)