Bogor24Update – Pengamat Politik dari Lingkar Madani Indonesia (Lima), Ray Rangkuti menyebut bahwa polemik internal di dalam partai koalisi pasangan 02, Presiden Prabowo-Gibran, mulai bermunculan menjelang pembentukan susunan kabinet.
Setelah pemilihan presiden, kata dia, isu-isu mengenai adanya tiga kelompok di dalam koalisi pasangan 02 mulai terdengar pada persoalan bagi-bagi ‘jatah’ tersebut.
“Sejauh ini, saya melihat ada tiga kelompok di lingkungan Prabowo. Salah satunya adalah kelompok Prabowo dengan Gerindra, Golkar, PAN, dan keluarga Jokowi. Kemungkinan Demokrat akan mendukung Prabowo,” ungkap Ray di Cibinong , Kabupaten Bogor, Jumat, 22 Maret 2024.
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa ketiga kelompok dalam koalisi tersebut telah menyusun proposal masing-masing mengenai susunan kabinet yang mencerminkan kepentingan partai-partai tersebut.
“Ketiga kelompok ini memiliki proposal susunan kabinet masing-masing, termasuk Prabowo, Golkar, PAN, dan Jokowi,” jelasnya.
Menurutnya, polemik di dalam koalisi pasangan 02, Prabowo-Gibran, merupakan masalah awal yang harus diselesaikan. Pertanyaannya adalah, siapa yang akan memiliki pengaruh terbesar di dalam koalisi ini.
“Permasalahan pertama adalah siapa yang akan memiliki pengaruh dominan di dalam koalisi ini. Saat ini, terlihat bahwa PAN dan Golkar mendapat keuntungan yang cukup besar,” jelasnya.
Selain itu, Ray juga mengomentari bahwa posisi Presiden dalam koalisi pemenang tersebut tampaknya kalah pengaruh dibandingkan dengan partai-partai seperti PAN dan Golkar karena sikapnya yang terlalu permisif sebagai presiden.
“Posisi Jokowi sebagai presiden tampaknya terkikis oleh sikap yang terlalu ramah terhadap partai-partai lain. Seharusnya, keputusan mengenai susunan kabinet menjadi kewenangan presiden, bukan malah menjadi subjek permintaan dari pihak lain,” tandasnya.(*)