Bogor24Update – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Kota Bogor sepakat untuk bergabung membentuk fraksi yang diberi nama Fraksi Aswaja di DPRD Kota Bogor periode 2024-2029.
Kesepakatan itu dituangkan dalam penandatanganan naskah deklarasi Fraksi Aswaja oleh Ketua DPC PKB Kota Bogor Dewi Fatimah dan Ketua DPC PPP Kota Bogor Zaenul Mutaqin yang berlangsung di ruang serbaguna DPRD Kota Bogor.
Ketua DPC PKB Kota Bogor Dewi Fatimah mengemukakan dirinya beserta keluarga besar PKB Kota Bogor merasa bahagia serta terharu atas momen bersatunya dua kekuatan warga Nahdliyin atau Nahdlatul Ulama (NU).
“Penggabungan ini sangat berarti dan menjadi sejarah tersendiri bagi perjalanan politik PKB di Kota Bogor,” kata Dewi dikutip Senin, 6 Mei 2024.
Dewi menuturkan, dengan terbentuknya Fraksi Aswaja di DPRD Kota Bogor harapan para sesepuh para ajengan, kiai, dan lainnya menjadi pusat perjuangan politik Aswaja.
Kemudian, sambungnya, fraksi ini menjadi alat politik warga Nahdliyin dalam memperjuangkan agenda-agenda perjuangannya di parlemen Kota Hujan.
“Terakhir kami mengajak kepada PPP perjuangan politik kita tidak cukup hanya dengan membentuk Fraksi Aswaja. Tapi kita berjuang bergerak serta berjuang untuk merebut kemenangan di Pilkada Kota Bogor juga,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPC PPP Kota Bogor Zaenul Mutaqin menegaskan, jika PKB dan PPP adalah partai yang lahir dari rahim yang sama, yakni NU.
“Tentunya, sudah jadi kewajiban partai yang ada di DPRD untuk memperjuangkan kepentingan umat terutama Nahdliyin. PPP contohnya, sejak 2011 kita sudah berinisiatif melahirkan raperda Diniyah Takmiliyah di mana salah satu output-nya adalah intensif guru ngaji,” katanya.
Kemudian, di tahun 2019 ada usulan Perda Pondok Pesantren (Ponpes) yang tujuannya ingin keberadaan ponpes menjadi makmur dan besar.
“Jadi, dua perjuangan ini akan menjadi catatan ke masyarakat terkait perjuangan umat yang kita lakukan di DPRD,” papar ZM sapaan akrabnya.
Masih kata ZM, kesepakatan ini menjadi momentum kader Nahdliyin bersatu dalam satu rumah di Fraksi Aswaja menjadi kekuatan politik yang berbeda dan diperhitungkan ke depannya.
“Untuk nama saja kita tidak biasa atau out of the box. Kita tidak menggabungkan nama partai, tapi langsung menjadikan Aswaja sebagai nama fraksi,” katanya.
“Dan untuk pilkada, kita punya mekanisme serta aturan main masing-masing. Tapi, ini langkah awal Nahdliyin bersatu, di mana bisa saja pada pilkada ada di satu barisan yaitu dalam barisan aswaja. Lalu, memiliki daya tawar ke calon lebih tinggi dan kuat,” imbuhnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPW PKB Jawa Barat Heri Firdaus yang hadir dalam acara tersebut meyakini bahwa bersatunya PKB dan PPP di Kota Bogor akan menjadi kekuatan politik yang dahsyat.
“Bersatunya PKB dan PPP dengan membawa gagasan politik Aswaja akan menjadi faktor pembeda dari gerakan politik yang ada di Kota Bogor. Kami akan menawarkan politik yang mengedepankan nilai-nilai aswaja dalam setiap langkah politiknya,” katanya. (*)