Bogor24Update – Kontestasi Pilkada Kabupaten Bogor kian ketat. Dua nama yang dikabarkan akan menjalani pesta demokrasi secara ‘head to head’, Rudy Susmanto dan Jaro Ade memuncaki elektabilitas sementara sebagai calon terkuat saat ini.
Berdasarkan hasil survei LS-Vinus, elektabilitas Jaro Ade masih berada di atas dengan 56,56 persen. Sementara Rudy adalah dengan 20,13 persen. Kemudian di posisi ketiga ada Agus Salim dari PKS dengan 10,06 persen.
Namun pada survei tersebut, elektabilitas Rudy naik signifikan pasca dideklarasikan Gerindra sebagai calon Bupati. Dimana sebelumnya dia berada di urutan terbawah.
“Indikator utama yang menyebabkan lonjakan elektabilitas Rudy Susmanto adalah penyerahan surat tugas oleh DPP Gerindra dua minggu lalu,” kata Direktur LS-Vinus, Yusfitriadi, Kamis 1 Agustus 2024.
Menurut pria yang akrab disapa Yus itu, elektabilitas Rudy Susmanto bisa terus meningkat dan bahkan bisa mengungguli Jaro Ade jika Rudy berhasil meyakinkan masyarakat Kabupaten Bogor dengan program dan visi-misinya yang jelas.
Selain itu, kata dia, dukungan tambahan datang dari Presiden terpilih Prabowo Subianto, yang juga berdomisili di Kabupaten Bogor.
Hal ini diyakini akan memberikan pengaruh positif bagi Rudy Susmanto, karena program-program yang dijanjikan kemungkinan besar akan berjalan dengan baik.
“Rudy bisa saja meraih puncak elektabilitasnya di akhir nanti melalui berbagai media, baik melalui visi misi maupun program presiden terpilih Prabowo Subianto,” jelas Yus.
Penyerahan surat tugas langsung oleh Sekjen DPP Gerindra, Ahmad Muzani, juga menunjukkan adanya kedekatan khusus antara Rudy Susmanto dan elit partai. Hal ini semakin mempertegas dukungan penuh DPP Gerindra kepada Rudy Susmanto untuk menduduki kursi orang nomor satu di Kabupaten Bogor.
“Penyerahan surat tugas ini dilakukan oleh Sekjen DPP Gerindra, bukan oleh Bapilu atau Desk Pilkada. Artinya, DPP Gerindra mendukung penuh Rudy Susmanto,” jelas Kang Yus.
Sementara itu, Yus menganggap wajar jika Jaro Ade menduduki puncak elektabilitas dalam survei LS-Vinus. Selama lima tahun terakhir, Jaro Ade selalu menegaskan niatnya untuk maju sebagai calon Bupati Bogor.
“Jaro Ade selama lima tahun terakhir tidak pernah menyatakan akan maju di Pileg. Ia selalu menyatakan diri sebagai Calon Bupati, sehingga elektabilitasnya tertinggi,” ujarnya.
Kang Yus menjelaskan bahwa simulasi elektabilitas calon Bupati Bogor hanya melibatkan tiga calon ini karena mereka sudah mendapatkan surat tugas dari partai masing-masing. Calon lain masih menunggu keputusan dari DPP partai mereka.
“Ketiga calon inilah yang saat ini sudah mendapatkan surat tugas. Sementara yang lain masih menunggu dari DPP,” tutupnya.(*)