Bogor24Update – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah melepas ratusan pesepeda dalam event Batik Ride 2024 yang diselenggarakan oleh komunitas sepeda di Kota Bogor.
Start dari Balai Kota Bogor, para pesepeda menggunakan atribut serba batik dan menempuh perjalanan hingga ke kawasan Tanah Baru. Ada ratusan peserta dari segala usia yang mengikuti Batik Ride.
Syarifah mengatakan, kegiatan ini sudah kali keempat dilangsungkan. Selain berolahraga, para pesepeda juga ikut melestarikan salah satu warisan budaya Indonesia, yakni batik.
“Hari Batik Nasional 2 Oktober kemarin, dan kita melestarikan batik yang sudah ditetapkan UNESCO sebagai kekayaan dan warisan budaya untuk Indonesia,” kata Syarifah.
Harapan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, sambung Syarifah, yakni semakin banyak elemen masyarakat yang ikut melestarikan batik dan berupaya menjaga pola hidup sehat dengan bersepeda.
“Kita sama-sama memasyarakatkan sepeda juga dengan bersepeda, kita mengurangi pencemaran lingkungan dan pastinya melestarikan batik,” ungkap Syarifah.
Sementara itu, Perwakilan Panitia Batik Ride 2024, Afro Indayana mengatakan, para pesepeda yang mengikuti event ini ingin menyampaikan beberapa hal. Pertama, yakni konservasi budaya batik, konservasi udara segar, dan kesehatan mental.
“Karena ada riset yang menunjukkan bahwa bersepeda bisa menurunkan depresi hingga 70 persen. Dalam event ini tidak ada eksklusivitas karena melibatkan berbagai kalangan,” kata Afro.
Ia menambahkan, ada lebih dari 500 pesepeda dan 20 komunitas dari seluruh Indonesia mendaftar dalam acara ini. Bahkan di tahun ini, juga mendapatkan peserta dari Malaysia.
Acara ini juga dimeriahkan dengan Pasar Salam Artisan Market yang menampilkan produk lokal yang ramah lingkungan. Kemudian hiburan termasuk doorprize, permainan, dan kompetisi seru.
Tak hanya itu, pihaknya menyelenggarakan Talkshow Fast Fashion mengangkat tema “Peran Orang Muda dalam Budaya Ramah Lingkungan”. Hadir narasumber antara lain Luckmi Purwandari, Kepala Pusat Pengembangan Generasi Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Roni Wang, Ketua Bike to Work Bogor, Aly Munajat, Praktisi Garment dan Apparel serta Rudi Mashudi, Kepala Badan Perencanaan Riset dan Inovasi Daerah Kota Bogor.
“Kami juga memberikan penghargaan kepada peserta seperti pengguna batik paling konservatif dan pesepeda terbaik. Emblem ikonik juga diberikan kepada semua peserta sebagai bentuk apresiasi,” paparnya. (*)