Bogor24Update – Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kota Bogor menyelenggarakan kompetisi panjat tebing di Boulder Climbing Gym Mall Boxies 123 Bogor, Kecamatan Bogor Timur.
Kompetisi yang digelar selama dua hari mulai dari 11-12 Juli 2025 ini mengusung tema “Sirkuit Panjat Tebing Kota Bogor” dengan tujuan untuk menjaring bibit atlet panjat tebing dari kalangan anak-anak dan remaja.
Ketua Panitia, Sabastian Bahri Maulana Sianturi, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari pembinaan atlet sejak usia dini.
“Pembinaan memang harus dilakukan sejak awal agar tidak terlambat. Panjat tebing adalah olahraga yang menuntut kreativitas tinggi dan tergolong ekstrem, sehingga latihan sejak dini sangat penting,” ujarnya.
Ada sebanyak 35 peserta putra dan putri yang turut ambil bagian dalam kompetisi ini. Mereka terbagi dalam tiga kelompok usia.
“Dari usia 7 hingga 10 tahun, kemudian 11 hingga 14 tahun, dan 15 hingga 18 tahun,” jelas Sabastian.
Menurutnya, antusiasme anak-anak dan remaja terhadap olahraga panjat tebing di Kota Bogor dinilai cukup tinggi, meskipun sebagian besar masih dalam tahap awal mengenal olahraga ini.
“Karena fasilitas dan kegiatan panjat tebing di Kota Bogor masih terbatas, kami berharap lewat ajang ini bisa muncul bibit-bibit unggul yang kelak bisa mengharumkan nama kota di tingkat nasional maupun internasional,” tambah Sabastian.
Dalam kompetisi ini, para peserta bertanding dalam dua kategori yakni Lead Climbing di mana peserta diberikan waktu lima menit untuk memanjat jalur tertentu, dan dinilai berdasarkan seberapa tinggi mereka berhasil mencapai titik puncak.
Kemudian, Speed Climbing di mana peserta berlomba mencapai puncak dinding panjat secepat mungkin. Sedangkan pemenang diambil dari peringkat 1 hingga 3 di setiap kategori usia.
Ia mengatakan bahwa Sirkuit Panjat Tebing Kota Bogor merupakan agenda tahunan yang digelar oleh FPTI Kota Bogor sebagai bagian dari program regenerasi atlet.
“Harapannya, ke depan jumlah peserta semakin bertambah dan FPTI Kota Bogor semakin dikenal luas, baik di tingkat nasional maupun internasional,” tutup Sabastian. (*)