Bogor24Update – Puncak Festival Merah Putih (FMP) 2025 ditutup dengan kegiatan doa bersama untuk Negeri di lapangan Mako Resimen 1 Pas Pelopor Korbrimob Polri, Kedung Halang, Bogor, Minggu 31 Agustus 2025.
Penutupan ini menjadi simbol kuat dari pesan persatuan dan kesatuan bangsa yang diusung oleh FMP sepanjang satu bulan penuh.
Acara penutupan dihadiri puluhan tamu undangan dari unsur Forkopimda, tokoh masyarakat, tokoh lintas agama, serta diikuti ratusan warga Bogor yang antusias hadir sejak pagi hingga selesai.
Rangkaian penutup FMP 2025 ini diramaikan dengan Bazar 80 UMKM, Fun Mini Soccer Forkopimda vs Jurnalis Kota Bogor, berbagai perlombaan, hingga atraksi kebangsaan berupa formasi dan teatrikal Merah Putih.
Doa bersama menjadi puncak dari berbagai kegiatan kebangsaan yang telah mewarnai Kota Bogor selama Agustus, memperingati HUT ke-80 Kemerdekaan RI dan satu dekade penyelenggaraan Festival Merah Putih.
Salah satu tokoh Agama yang hadir, Habib Hasan Al Attas, menyampaikan pesan damai kepada seluruh masyarakat Indonesia.
“Kami dari Bogor mengajak kepada seluruh elemen masyarakat. Marilah kita memberikan kedamaian dan kesejukan untuk Indonesia. Ini adalah ajaran Rasulullah SAW, agar umat hidup dalam ketenangan dan kebahagiaan. Dengan ketenangan, ibadah menjadi khusyuk, mencari nafkah pun menjadi tenang.” ujar Habib Hasan.
Habib Hasan Al Attas juga mengimbau agar masyarakat tidak mudah terprovokasi.
“Jangan ikuti ajakan-ajakan yang bersifat hasutan, karena itu hanya akan merusak persatuan bangsa. Kami mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk terus berbuat kebaikan dan menjaga kedamaian kepada siapa pun,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Panitia FMP 2025, Benyamin Mbo’oh, menyampaikan bahwa penutupan ini menjadi momentum kebangsaan dari Bogor untuk Indonesia.
“Hari ini kita tutup seluruh rangkaian kegiatan FMP dengan doa bersama. Kita tahu bahwa saat ini negara kita sedang diuji. Namun, kami percaya bahwa dengan kebersamaan dan persatuan, Indonesia akan tetap utuh dan kuat. Kita tidak akan pernah kalah oleh provokasi, karena NKRI adalah harga mati,” tegas Benyamin.
Ia menambahkan bahwa selama satu bulan, FMP telah memberikan pesan kuat dari Bogor untuk seluruh Indonesia bahwa persatuan dan kesatuan akan selalu menang.
Salah satu momen yang paling menyentuh dalam penutupan ini adalah pertunjukan teatrikal yang menyajikan formasi angka 80, simbol HUT RI ke-80, serta tulisan NKRI, yang menyiratkan bahwa negara ini akan tetap utuh dan tidak mudah dipecah belah. Formasi angka 10 juga ditampilkan, menandai satu dekade perjalanan Festival Merah Putih.
“Ini adalah bentuk nyata pernyataan kebangsaan dari Bogor. Kita prihatin dan berempati terhadap situasi yang terjadi, tetapi kita juga percaya bahwa Indonesia akan tetap bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. Kita optimis bahwa apapun ujian yang datang, bangsa ini akan terus maju dan bersatu,” tutupnya.(*)