Bogor24Update – Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Kabupaten Bogor menegaskan bahwa naiknya harga ayam potong di pasaran bukan karena mahalnya harga pakan, melainkan tingginya permintaan.
Penegasan tersebut sekaligus membantah dugaan yang disampaikan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) akan kondisi harga ayam potong yang kini menyentuh Rp40 ribu perkilogram.
Kabid Peternakan Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Kabupaten Bogor, Dodih Prahmadiyan mengatakan bahwa kenikan harga daging ayam disebabkan oleh kebutuhan yang meningkat seperti di hari-hari besar, yakni Maulid Nabi.
“Pasokan produksi itu cenderung stabil, sehingga harga pasarnya mengalami kenaikan harga. Lalu dengan pakannya, kondisi yang sekarang itu cenderung stabil dan tidak ada kenaikan yang signifikan,” ujar Dodih kepada wartawan, Jumat 19 September 2025.
Baca Juga : Pakan Mahal, Harga Ayam Potong Sentuh Rp40 Ribu Perkilo
Dodih menyebut, saat ini pasokan Day Old Chick (DOC) dari pembibitan itu tidak banyak atau tidak mencukupi sehingga berimbas pada peternak mandiri yang tidak kebagian suplai.
“Sehingga pasokan ke pasar itu berkurang, sedangkan permintaan di pasar tetap yang ujung-ujungnya harganya naik. Jadi, ini murni mekanisme pasar terjadi kekurangan pasokan,” ucapnya.
Oleh karenanya, Dodih meyakini fenomena kenaikan harga daging ayam potong akan berakhir pada Oktober mendatang.
“Mungkin sekitar Oktober, mengingat siklus produksi ayam akan kembali lagi ke harga normal. Ini hanya fenomena saja, tidak akan terjadi sesuatu yang mengkhawatirkan,” pungkasnya.(*)